Jumat 12 Feb 2021 21:10 WIB

Lahan Pertanian Presisi di Cisaat Jalani Panen Perdana

Tidak kurang dari 26 jenis komoditas telah diujicobakan.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Prosesi panen padi di lahan uji coba pertanian presisi.
Foto: Dok. Kem
Prosesi panen padi di lahan uji coba pertanian presisi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Lahan Puslitbang Diklat Agrinas di Cisaat, Bekasi, Jawa Barat yang selama ini menerapkan sistem pertanian presisi (precision agriculture) menjalani panen perdana pagi tadi, Jumat (12/2). Lahan seluas lima hektar ini digunakan untuk menanam sejumlah komoditas pangan, buah-buahan dan hortikultura.  

“Kami harapkan dengan ujicoba ini, publik bisa melihat upaya peningkatan produktivitas pangan dengan teknologi pertanian presisi untuk kelak bisa diterapkan di lahan yang lebih luas dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Lahan uji coba padi dengan varites Inpago 10 kali ini menempati petak seluas 3.000 persegi. Pola tanam padi dengan model pertanian presisi ini memungkinkan jarak tanam menjadi lebih padat sekitar 5 x 5 cm. Bandingkan dengan teknik cocok tanam konvensional yang mencapai 30 x 40 cm. Populasi batang padi yang lebih padat di areal tanam dengan sistem pertanian presisi berupa pemasangan pipa-pipa kecil pengantar pupuk dan air (fertigation system pipe), memungkinkan gabah kering panen dalam jumlah berlipat ganda. 

“Prediksi kami bisa mencapai sekitar tiga sampai empat kali lipat dari pola cocok tanam konvensional, teknologi ini sangat cocok untuk tingkatkan produktivitas pangan nasional,” ujar Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Mayor Jenderal Dadang Hendrayudha.