REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PT MNC Studios International Tbk (MSIN), anak perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) resmi memulai pembangunan Movieland di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MNC Lido City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pekan lalu, MNC Lido City telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai KEK Pariwisata.
Dengan demikian maka memungkinkan kawasan tersebut menikmati berbagai fasilitas dan insentif pajak, termasuk insentif di pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah, bea masuk dan pajak untuk keringanan impor, cukai, serta berbagai kemudahan perizinan lainnya.
Movieland mengusung konsep industri film dan serial drama terintegrasi akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas produksi seperti outdoor dan indoor lokasi pengambilan gambar, peralatan dengan teknologi kelas dunia, mulai dari kamera, sound ke fasilitas canggih lainnya untuk mendukung proses pasca produksi.
“Movieland dibangun untuk meningkatkan sineas lokal dan asing di Indonesia, yang telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Movieland dimaksudkan untuk menjadi fasilitas satu atap yang akan berdampak signifikan pada peningkatan kualitas keseluruhan produksi kami," kata Presiden Direktur MSIN Ella Kartika dalam rilisnya, Senin (15/2).
"Kami telah menyiapkan Movieland sebagai kompleks produksi dinamis mengintegrasikan semua tahapan produksi dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi dalam lingkungan yang terkendali sehingga biaya produksi menjadi efisien," katanya.
Movieland menghadirkan berbagai kebutuhan kawasan terbuka untuk kegiatan pemotretan seperti hunian kawasan perumahan elit, permukiman perkotaan, dan pedesaan yang bernuansa pedesaan didukung oleh set lain seperti pom bensin, rumah sakit, halte bus, stasiun kereta api.
Selain itu, MSIN juga sedang mempersiapkan berbagai area lainnya untuk pemotretan adegan kolosal, di mana area terbuka dan fleksibel berada, termasuk area dengan kerajaan latar belakang di Indonesia seperti kerajaan Islam dan Hindu juga sedang dikembangkan.
Pada prosesi cut and fill guna menandai dimulainya pembangunan Movieland, Sabtu lalu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo optimistis proyek ini memberi manfaat berganda bagi industri kreatif, penciptaan lapangan kerja, hingga penambahan devisa.
"Ini akan baik untuk ekonomi kreatif. Menciptakan wirausaha baru, menjadi tempat wisata bagi masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, menciptakan devisa, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujarnya. "KEK ini mempercepat pembangunan kawasan ini," imbuh Hary.
Movieland dibangun di lahan seluas 21 hektare di kawasan MNC Lido City. Adapun total luas MNC Lido City mencapai 3.000 hektare. Ada lapangan golf, theme park, music festival venue seperti di Los Angeles, World Garden, seperti di Dubai, data center, technology center, danau dan taman nasional.
"Jadi, Movieland dikelilingi fasilitas yang sangat luar biasa. Semuanya bertaraf internasional," kata Hary.
Movieland juga akan memiliki studio indoor seluas 1.500 meter persegi dengan layar hijau raksasa dan set khusus lainnya untuk mendukung proses produksi film dan serial drama.
Selain itu, Republic Music Festival, World Garden, International Golf Club designed by Ernie Els, National Park, Theme Park kelas dunia dan masih banyak lagi, merupakan beberapa proyek yang sedang dibangun di MNC Lido City yang dapat dimanfaatkan MSIN untuk kegiatan produksinya.
Perseroan juga siap menginvestasikan waktu dan sumber daya ke dalamnya membuat konten berkualitas tinggi, sebuah langkah yang menempatkan MSIN di garis depan Indonesia industri kreasi konten. Pendirian Movieland memacu meningkatkan kemampuan produksi kontennya, serta standar internasional yang berkualitas.
Sebagai rumah produksi drama terbesar di Indonesia, MNC Pictures, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki dari MSIN, juga masuk dalam Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Salah satu program drama unggulan Perseroan, Tukang Ojek Pengkolan (TOP) memecahkan rekor penayangan episode terbanyak dalam sejarah Indonesia yakni mencapai 2.662 episode hingga 10 Februari 2021.
Prestasi terbaru untuk TOP, termasuk "Panasonic Gobel Award 2019" untuk Program Drama Terbaik, “Penghargaan Televisi Indonesia 2019” untuk Terpopuler Program Drama Prime-time, dan dinominasikan untuk Drama Tahun Ini oleh “Asia Content Awards 2019 ”Festival Film Busan, Korea Selatan.
"Terakhir, saya senang dengan pencapaian program drama terlama kami, Tukang Ojek Pengkolan, yang telah menerima banyak nominasi dan penghargaan sejak debutnya 2015, dan baru-baru ini mampu menulis ulang buku rekor nasional paling lama menjalankan serial drama yang pernah dibuat di FTA TV," kata Ella Kartika.