REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham-saham emiten konstruksi bergerak turun pada pedagangan sesi kedua, Selasa (16/2). Pengumuman formasi lengkap Dewan Pengawas dan Dewan Direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) tampaknya kurang mendapat perhatian dari pelaku pasar.
Analis riset MNC Sekuritas Muhamad Rudi Setiawan mengatakan, penunjukkan Dewas dan Direksi LPI bukan merupakan sentimen baru bagi investor. Pelaku pasar sudah merespons sentimen tersebut sejak lama.
"Untuk formasi lengkap sepertinya investor sudah cukup tahu bahwa akan ada Dewas dan Direksi di LPI. Sentimen ini sudah di-adjustment jauh-jauh hari, jadi wajar pergerakan hari ini tidak terlalu signifikan," kata Rudi kepada Republika.co.id, Selasa (16/2).
Menurut Rudi, saat ini investor sangat menantikan kinerja LPI. Investor ingin mengetahui apakah LPI dapat bekerja secara optimal seperti yang diharapkan ke depannya.
Rudi melihat investor akan memberikan respons positif apabila LPI bisa mendapatkan investor strategis yang berminat terhadap infrastruktur Indonesia. Jika ini berhasil, menurutnya, saham emiten konstruksi berpotensi terus menguat sampai akhir tahun.
Pada perdagangan sesi kedua hari ini, saham emiten konstruksi termasuk BUMN Karya kompak memerah. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ditutup melemah 0,5 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk terkoreksi 1,29 persen, dan PT PP (Persero) Tbk turun 1,36 persen. Sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk turun 0,31 persen. Hanya PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menguat 1,79 persen pada penutupan perdagangan Selasa.