Sabtu 20 Feb 2021 18:35 WIB

Usai Hujan Deras, DLH Jakarta Tangani 272 M3 Sampah

5.000 personel dari UPK Badan Air dan Suku DHL disiagakan di lokasi rawan sampah.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Warga membersihkan sampah yang terbawa air saat banjir merendam kawasan RW 5, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, Kamis (18/2/2021). Sejumlah kawasan di Jakarta terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Warga membersihkan sampah yang terbawa air saat banjir merendam kawasan RW 5, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, Kamis (18/2/2021). Sejumlah kawasan di Jakarta terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 12.30 WIB, total volume sampah di Jakarta usai curah hujan cukup tinggi mencapai 272 meter kubik. Jumlah sampah itu berasal dari Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat; dan Kali Ciliwung Jembatan Kampung Melayu, Jakarta Timur.

"Volume sampah Pintu Air Manggarai 72 meter kubik, sedangkan volume sampah Kali Ciliwung Jembatan Kampung Melayu, Jakarta Timur 200 meter kubik," kata Humas DLH DKI Jakarta Yogi Ikhwan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/2).

Yogi menjelaskan, sebanyak 20 petugas, tiga unit alat berat, dan 15 unit armada dikerahkan untuk menangani sampah di Pintu Air Manggarai. Sedangkan di Kali Ciliwung, pihaknya menerjunkan 20 petugas, dua unit alat berat dua unit, dan lima unit armada.

Selain itu, sambung dia, DLH DKI Jakarta juga menyiagakan Satgas 24 jam untuk memantau perkembangan situasi dan penanganan sampah musim penghujan dan cuaca ekstrem. Sebanyak 5 ribu personel dari UPK Badan Air dan Suku Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta disiagakan di lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir kiriman.

"Selain satgas ini, personel dan armada organik tetap melakukan pelayanan rutin. Personel dan armada organik ini siap juga dimobilisasi melakukan penanganan pascabanjir," ujarnya.  

Dia menjelaskan, sarana yang disiagakan satgas ini terdiri dari 44 mobil pickup angkut sampah, 50 truk sampah, lima ekskavator jenis spider, dan enam ekskavator long arm. Kemudian, 20 ekskavator jenis biasa, serta satu ekskavator liebher yang didampingi oleh 23 orang petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik.

"Jika perlukan armada pelayanan rutin dari daerah lain juga dapat dimobilisasi ke daerah terdampak. Target kita penanganan cepat sesuai arahan gubernur," kata dia.

Dia mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pun menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam penanangan sampah saat banjir. "Kami pastikan sistem penanganan sampah berjalan efektif " imbuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement