Ahad 21 Feb 2021 02:03 WIB

Kiat Agar Anak tak Kecanduan Bermain Game

ada berbagai sebab anak asyik bermain game.

Penyuluhan Salimah Tulunagung.
Foto: Dok PD Salimah Tulungagung.
Penyuluhan Salimah Tulunagung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamak terjadi kepada para orang tua yang menghadapi anak terlalu banyak menghabiskan waktu bermain game. Apalagi durasi dan jumlah game yang dimainkan semakin bertambah.

Menurut Fitriana dalam penyuluhan usai Senam Ayu Salimah pada Ahad (13/10) pagi di Sekretariat PD Salimah Tulungagung, sebenarnya game memiliki dampak positif.

Baca Juga

"Game bisa menjadi hiburan untuk mengurangi stress akibat aktifitas keseharian dan menghilangkan kebosanan karena kegiatan yang monoton. Game juga dapat melatih konsentrasi dan menambah pertemanan terutama di dunia maya melalui jejaring sosial," terang perempuan yang menjadi guru Bimbingan Konseling di sebuah madrasah negeri ini. 

Games juga meningkatkan kemampuan anak untuk menguasai komputer. Karena selain nge-games, mereka juga terdorong untuk mengutak-atik program komputer.

"Jadi anak tidak perlu dikursuskan, percayalah mereka akan dengan sendirinya mampu menguasai program-program komputer seiring dengan interaksi intens dengan komputer," jelasnya.

Game juga bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak, karena games rata-rata menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. 

Selain berdampak positif, kelamaan bermain games juga memicu dampak negatif. Para gamer sering mengabaikan waktu dan mereka sering lupa ibadah, makan, belajar, istirahat, bersosialisasi dan lain-lain.

"Game juga memicu sikap boros karena tanpa disadari, para gamer telah kehilangan banyak uang demi memuaskan keinginannya. Selain itu, jika terlalu sering main games, para gamer akan ketagihan. Akibatnya, mereka sering melupakan kewajiban sebagai pelajar dan beribadah karena rata-rata gamer adalah anak dan remaja yang masih sekolah," terang ibu dua anak ini.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement