Selasa 23 Feb 2021 00:40 WIB

TNI-Polri Evakuasi 8.000 Warga Korban Tanggul Citarum

Warga diminta tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di tenda pengungsian. 

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Warga terdampak banjir saat mengungsi di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/2). Petugas gabungan menyediakan sejumlah pengungsian untuk warga terdampak banjir, salah satunya di Gudang BNPB serta memberikan selimut, obat obatan dan membuka dapur darurat agar warga yang terdampak banjir dapat terlayani kesehatannya dengan baik. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga terdampak banjir saat mengungsi di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/2). Petugas gabungan menyediakan sejumlah pengungsian untuk warga terdampak banjir, salah satunya di Gudang BNPB serta memberikan selimut, obat obatan dan membuka dapur darurat agar warga yang terdampak banjir dapat terlayani kesehatannya dengan baik. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangdam Jaya, Mayjen TNI, Dudung Abdurrachman menyampaikan personel gabungan TNI–Polri dan Basarnas telah mengevakuasi ribuan warga korban tanggul jebol Citarum, Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Kemudian saat ini para korban diungsikan ke tenda pengungsian yang tersebar di 16 titik.

“Terdapat 16 titik pengungsian agar nggak menumpuk. Ada 8.000 warga yang sudah masuk pengungsian," kata Mayjen TNI Dudung Abdurrachman, Senin (22/2).

Dudung menghimbau, Dalam kesempatan itu, jajaran TNI-Polri juga membagikan masker kepada masyarakat di tenda pengungsian. Hal tersebut untuk memastikan para pengungsi tetap memakai masker untuk mencegah timbulnya klaster Covid–19.

"Saya dan Pak Kapolda tadi bagi–bagi masker. Tenaga kesehatan juga disiapkan dari Polda, Kodam Jaya, dan Dinkes. Dari Pemda ini akan dikirim lagi tenda dengan tenaga medis dari Kesdam Jaya," tutur Pangdam Jaya.

Berikutnya, jajaran TNI-Polri dan Basarnas juga terus mengevakuasi korban yang terdampak tanggul jebol Citarum tersebut. Bahkan, Pangdam Jaya mengakui ada beberapa warga yang enggan dievakuasi lantaran memilih menjaga hartanya. Namun demikian, TNI-Polri tetap mengupayakan evakuasi para wanita dan anak-anak yang rentan.

"Khusus ibu-ibu dan anak kecil kita evakuasi. Bila ada yang nunggu hartanya kita tetap kirimkan bantuan melalui LCR," terang Dudung.

Sementara itu Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran mengungkapkan, pihaknya akan mengirimkan bantuan logistik kepada warga yang bertahan di rumahnya. Di beberapa titik masyarakat banyak yang tidak ingin meninggalkan rumahnya. "Itu gunanya pasukan akan datangi untuk berikan bantuan makanan untuk pastikan mendapat suplai logistik cukup," ungkap mantan Kapolda Jawa Timur tersebut. 

Diberitakan sebelumnya, Jajaran Polda Metro Jaya memberikan bantuan bagi korban banjir di wilayah Kabupaten Bekasi. Pihak kepolisian membuka dapur umum untuk membuat 500 sampai 750 makanan yang akan dibagikan kepada korban banjir luapan Sungai Citarum tersebut. Tercatat ada sekitar 10.000 KK di empat desa di Kabupaten Bekasi,

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement