REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Bencana longsor dan pergerakan tanah melanda jalan desa di Desa Batulawang Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Rabu (24/2). Dampaknya akses warga di lima RT terisolir karena akses jalan amblas.
"Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tanah yang labil dan terjadi pergerakan berakibat longsor," ujar Kepala Desa Batulawang Nanang Rohendi kepada wartawan. Sebenarnya pergerakan tanah di desanya sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu dan kini berdampak ke jalan desa.
Nanang mengatakan, panjang jalan yang amblas akibat longsor mencapai 100 meter dengan kedalaman sekitar 50 meter. Selain itu tebingan di atasnya setinggi 25 meter juga longsor.
Intinya kata Nanang, jalan itu awalnya longsor dari atas dan pada Rabu jalannya amblas ke bawah. Ia mengatakan jalan tersebut merupakan akses satu-satunya yang menjadi penghubung lima kampung.
Di mana diperkirakan ada sekitar 1.000 jiwa yang terdampak karena kendaraan tidak bisa melintas. Hal ini karena jika dipaksakan melintas harus hati-hati, sebab sewaktu-waktu bisa terjadi lagi longsor.
Nanang mengatakan, jalan yang amblas ini juga mengancam sebanyak 15 unit rumah warga dan satu bangunan sekolah yang berada di bawah jalan. Sehingga kini warga yang rumahnya terancam akan dievakuasi dan diungsikan ke rumah kerabatnya.'' Kalau masih menempati rumah yang sekarang, khawatir terjadi longsor susulan dan menyebabkan korban jiwa,'' cetus dia.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan menerangkan, petugas BPBD telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan peninjauan kondisi terkini. "Anggota sudah kesana untuk melakukan penanganan baik evakuasi longsor dan warga yang tinggal dibawah jalan," kata dia.
Irfan menambahkan, BPBD juga berkoordinasi dengan intansi lainnya terkait upaya relokasi. Langkah ini dilakukan setelah dilakukan kajian terlebih dahulu termasuk lahan relokasi yang akan ditempati warga.