REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi Rumah Zakat kembali membagikan penghargaan Tokoh Pemberdayaan. Penghargaan ini diberikan kepada pihak-pihak yang berdedikasi mewujudkan kebahagiaan kepada sesama melalui beragam upaya yang sesuai dengan peran dan posisinya dalam kehidupan.
Penghargaan Tokoh Pemberdayaan 2020 Rumah Zakat kali ini diberikan kepada sembilan orang. CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi yang membanggakan yang telah terjalin selama ini kepada setiap individu maupun lembaga dan instansi.
"Kali ini kami ingin memberikan apresiasi kepada individu yang mewujudkan kebahagiaan bersama melalui beragam upaya kontribusinya yang disesuaikan dengan posisi dan perannya di kehidupan bermasyarakat dan berbangsa," ujar Nur Efendi dalam sambutannya yang disiarkan melalui Zoom, Kamis (25/2).
Sembilan tokoh yang mendapat penghargaan Tokoh Pemberdayaan 2020 antara lain; Menteri BUMN, Erick Thohir; Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Bupati Banggai, Herwin Yatim; PT Bank HSBC Indonesia, Francois De Maricourt; Direktur Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi; Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi; relawan kemanusiaan, Adhi Saputra; serta Relawan Pemberdayaan Desa, Aep Muflih.
Rumah Zakat disebut tahun ini akan memasuki usia 23 tahun. Mengusung usia barunya, tahun 2021 lembaga amil zakat (LAZ) ini mengusung kampanye #BahagiaBersama.
Hadirnya kampanye ini didasarkan pada kondisi satu tahun terakhir, dimana di tengah pandemi setiap pihak masih menunjukkan semangatnya untuk bergerak, berjuang, bertahan dan terus berbagi kepada saudara lainnya yang membutuhkan.
Di tahun 2021 ini, Rumah Zakat memiliki target bisa memberi dampak kepada 2,5juta penerima manfaat, 1.700 desa berdaya, serta diharapkan 20 persen keluarga penerima manfaat bisa keluar dari garis kemiskinan. "Target ini tentu tidak bisa diraih Rumah Zakat sendiri. Rumah Zakat perlu berkolaborasi dengan semua pihak," lanjutnya.
Hingga tahun kemarin, Rumah Zakat telah memberikan bantuan kepada 38 juta penerima manfaat, mendampingi 1.686 desa berdaya, serta menghadirkan 18 sekolah juara dan delapan klinik pratama. Rumah Zakat juga disebut dipercaya oleh 531 donatur aktif.
Nur Efendi menegaskan, pendekatan utama program Rumah Zakat adalah melalui desa berdaya, yang ke depannya mampu memberdayakan Indonesia secara keseluruhan. Selain mendampingi dan mengubah kondisi ekonomi, hadirnya Rumah Zakat di desa juga untuk mengubah perilaku atau pemikiran masyarakatnya.
Dari sekian program yang telah berjalan, 20 persen penerima manfaat Rumah Zakat disebut telah mengalami peningkatan dari sisi ekonomi. Berdasarkan ata penerima manfaat program ekonomi 2020 Rumah Zakat, 15 persen telah keluar dari garis kemiskinan.
"Terima kasih atas kolaborasi yang membanggakan selama ini. Insya Allah, kolaborasi ini memberi lebih banyak manfaat dan memberdayakan Indonesia. Semoga ini menjadi berkah dan manfaat bagi kita," kata dia.