REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Sebanyak 60 titik longsor di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat telah dievakuasi pemerintah. Kini, puluhan titik longsor itu telah terbuka untuk dilalui masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulbar, M Aksan di Mamuju, Ahad (28/2) malam mengatakan, sebanyak 60 titik longsor di Kabupaten Mamuju dan Majene telah dapat diakses masyarakat, setelah dibuka menggunakan alat berat pemerintah. "Upaya kerja keras pemerintah dalam penanganan longsor usai bencana gempa bumi, memperlihatkan hasil, sebanyak 60 titik longsor yang berada di Kabupaten Mamuju dan Majene kini telah terbuka dan dapat diakses masyarakat," katanya.
Menurut dia, titik longsor yang terbuka tersebut merupakan jalan desa yang di antaranya terdapat di ruas jalan antara Desa Salutambung menuju Desa Urekan Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene. Longsor di wilayah ini paling banyak, yakni 46 titik.
Selain itu, jalan di Desa Labuan Rano, Tappalang Barat Kabupaten Mamuju serta di Dusun Lombe Desa Taukong Kecamatan Ulumanda Kabupaten Mamuju. Ia menyampaikan, pemerintah juga sebelumnya, sudah membuka lima titik longsor di jalan poros trans Sulawesi antara Kabupaten Majene dan Mamuju.
"Jalan trans Sulawesi sudah bisa dilalui masyarakat setelah sebelumnya tertutup longsor akibat gempa," katanya.
Ia menyampaikan, longsor tersebut merupakan upaya dari pemerintah pusat dan TNI yang telah membantu sehingga daerah yang terisolasi di Sulbar dapat terbuka. "Hingga saat ini, TNI dan relawan telah terus bersiaga dan bekerja membuka longsor yang masih tersisa yang medan jalannya ekstrem dan membutuhkan waktu yang lama," katanya.