Pengrajin menunjukkan tas berbentuk masker KN95 yang sudah siap jual di salah satu sentra di Sanankulon Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/3). Selain bertujuan untuk mengkampanyekan penggunaan masker kepada masyarakat, kreasi tas berbentuk masker KN95 yang dijual mulai harga Rp75ribu hingga Rp125ribu/tas dan dipasarkan melalui pasar digital hingga ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Malang, Medan, dan Makassar tersebut juga untuk mengkampanyekan kebangkitan UMKM khususnya bidang kreatifitas yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA FOTO)
Pengrajin mengerjakan pembuatan tas berbentuk masker KN95 di salah satu sentra di Sanankulon Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/3). Selain bertujuan untuk mengkampanyekan penggunaan masker kepada masyarakat, kreasi tas berbentuk masker KN95 yang dijual mulai harga Rp75ribu hingga Rp125ribu/tas dan dipasarkan melalui pasar digital hingga ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Malang, Medan, dan Makassar tersebut juga untuk mengkampanyekan kebangkitan UMKM khususnya bidang kreatifitas yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA FOTO)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pivoting dalam dunia usaha dikenal sebagai upaya adaptasi pelaku usaha dalam menjalankan bisnis sesuai kondisi di lapangan. Pada masa pandemi banyak pelaku usaha yang bertahan karena upaya ini.
Salah satu pelaku usaha melakukan pivot paling sederhana dengan berkreasi sesuai kondisi pandemi sekarang. Sebuah sentra pengrajin tas di Blitar Jawa Timur. membuat tas dengan disain menyerupai masker jenis KN95 yang ada di pasaran.
Selain mengkampanyekan penggunaan masker kepada masyarakat, desain ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan.
Kreasi tas berbentuk masker KN95 yang dijual mulai harga Rp75ribu hingga Rp125ribu/tas dan dipasarkan melalui pasar digital hingga ke beberapa kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Malang, Medan, dan Makassar.
sumber : Antara Foto
Advertisement