Angin Kencang Tumbangkan Pohon dan Papan Reklame
Red: Bilal Ramadhan
Pohon tumbang. (ilustrasi) | Foto: Antara/Rudi Mulya
REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Angin kencang bersamaan dengan hujan deras terjadi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa, hingga menyebabkan sejumlah pohon dan papan reklame tumbang.
Tim gabungan tanggap darurat bencana di Kabupaten Tulungagung bergerak cepat melakukan evakuasi pohon tumbang dan papan reklame yang roboh tersebut.
Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa yang berlangsung cepat tersebut, namun dua rumah di Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, dilaporkan mengalami kerusakan.
Selain itu ada satu unit kendaraan bermotor milik pengendara yang sedang berteduh rusak berat tertimpa pohon tumbang di wilayah Desa Wonorejo.
"Untuk papan reklame yang roboh di simpang empat Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, sempat membuat arus lalu lintas terganggu, tapi tidak sampai ada korban jiwa ataupun laporan kerusakan kendaraan yang melintas di bawahnya," kata Kasi Logistik dan Kebencanaan BPBD Tulungagung Nursono, saat dikonfirmasi melalui telepon.
Tim BPBD yang turun di lapangan dibantu Unit Pemadam Kebakaran, Satpol PP, TNI/Polri dan relawan kebencanaan segera melakukan upaya evakuasi dengan menyingkirkan sejumlah pohon tumbang yang melintang di jalan maupun papan reklame yang roboh menutup separuh badan jalan di jalur Kota Tulungagung menuju arah Kecamatan Boyolangu dan Campurdarat tersebut.
Kepala BPBD Tulungagung Suroto menyatakan, fenomena angin kencang menyerupai puting beliung yang menumbangkan belasan pohon dan papan reklame besar di pinggiran Kota Tulungagung itu merupakan yang pertama terjadi di Tahun 2021.
Proses evakuasi tuntas hingga petang hari. Papan reklame yang roboh disingkirkan petugas ke tempat aman di pinggir jalan dengan dibantu mobil dobel gardan.
Sementara pohon yang tumbang di dekat Pasar Bendilwungu telah divakuasi dengan cara dipotong beberapa bagian. Untuk itu, Suroto mengimbau warga untuk terus waspada. Sebab menurut informasi dari BPBD, hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan terjadi hingga sepekan ke depan.