Ahad 07 Mar 2021 13:39 WIB

B.117 Muncul di Karawang, Satgas: Tetap Waspada!

Sosialisasi dan edukasi tetap dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Infografis kepatuhan bermasker di 71 kabupaten/kota kurang dari 60 persen
Foto: Republika
Infografis kepatuhan bermasker di 71 kabupaten/kota kurang dari 60 persen

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 terlebih saat ini muncul varian baru B.117 yang ditemukan di Kabupaten Karawang. Sosialisasi dan edukasi tetap dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun.

"Strategi pencegahan dan penanganan, 5 M harus jadi peradaban baru, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak meminimalisasi mobilitas dan kerumunan ini yang terus dilakukan," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, Ema Sumarna, Jumat (5/3).

Ia melanjutkan, kolaborasi antarinstansi pemerintah dan lembaga dilakukan dalam mempercepat proses vaksinasi. Sejumlah vaksinasi massal yang dilakukan pemerintah provinsi dan pusat dapat mendorong percepatan target.

Ema menuturkan, pihaknya juga satu kebijakan dengan pemerintah pusat termasuk pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Beberapa yang masih menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) yaitu Kecamatan Coblong, Rancasari dan Bandung Wetan.

"Babakan Ciparay dan Bojong Kidul infonya akan mengusulkan," katanya. Ia mengatakan, monitoring dan evaluasi terus dilakukan termasuk sosialisasi yang dilakukan oleh tim gabungan.

Ema menambahkan, kebijakan penutupan jalan akan disesuaikan dengan waktu tutup operasional mal, pertokoan. Termasuk menambah penutupan ruas jalan yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti di jalan Lengkong Kecil.

Disamping itu, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 berada di angka -2,28 dengan jumlah pendapatan yang turun Rp 1 triliun. Selain itu okupansi hotel hanya mencapai 38 persen termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan akibat pandemi sebanyak 9.720 karyawan serta penambahan penduduk miskin 15 ribu orang.

"Strateginya yang kami laporkan pertama upaya meningkatkan perbaikan daya beli masyarakat itu diakselerasi harus oleh dinas. Pemulihan produksi, peningkatan investasi daerah, perluasan kesempatan kerja pemberdayaan masyarakat, penguatan kelembagaan aktivitas ekonomi optimalisasi jejaring," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement