REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini adalah tahun awalan bagi eksplorasi di planet Mars. Tercatat ada 3 misi yang sudah sampai di Planet Merah tersebut.
Tiga misi penelitian berhasil mencapai planet Mars dalam waktu yang berdekatan. Pada 10 Februari, misi Uni Emirat Arab (UEA) berhasil sampai di Mars. Selanjutnya, giliran misi dari China dengan Tianwen 1 yang berhasil mengorbit di Mars pada 11 Februari.
Terakhir, robot penjelajah Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Persevarance berhasil mendarat di Mars pada 18 Februari. Ada sosok perempuan yang menjadi kunci suksesnya misi-misi tersebut.
Salah satu sosok perempuan yang berperan penting dalam misi NASA ke Mars adalah Swati Mohan. Dia adalah pemimpin operasi panduan dan kontrol untuk misi Mars 2020 NASA. Ia menjadi orang yang bertanggung jawab untuk memastikan pesawat luar angkasa membawa penjelajah Perseverance diarahkan dengan benar.
Saat Perseverance siap melakukan pendaratan pada Kamis (18/2), Mohan mungkin menjadi orang yang paling tegang. Dengan pendaratan yang selalu berisiko tinggi, ia memberi banyak komentar dari kontrol misi, termasuk selama penurunan.
Mohan sebelumnya pernah menjadi bagian dari misi Cassini NASA. Ia kemudian bergabung dalam misi Mars 2020 yang dipersiapkan sejak 2013. Mohan berasal dari India dan pindah ke Amerika Serikat (AS) saat masih berusia satu tahun. Ia menceritakan kisahnya sebagai orang asing yang memiliki budaya jauh berbeda pada awalnya terasa berat.
“Saya memakai bindi (tanda di dahi) selama sekolah dasar dan diintimidasi secara fisik karena itu,” ujar Mohan, dilansir CNET Jumat (19/2).
Namun, Mohan kini tidak memikirkannya lagi. Ia tetap memakai bindi yang disukainya sebagai bagian dari identitas budaya India, bahkan saat bekerja. Mohan terlihat menggunakan bindi saat dengan tenang mengumumkan setiap langkah perjalanan Perseverance dalam kendali misi. Ia telah menjadi sosok yang dianggap menginspirasi banyak orang.