Senin 08 Mar 2021 19:29 WIB

Hampir Telan Botol Plastik, Kuda Nil TSI dalam Keadaan Sehat

Kuda nil tampak dilempar pakai botol air mineral dan hampir menelan botol plastik itu

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Pengunjung memberi makan Kuda Nil (Hippopotamus amphibius) di Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor.
Foto: ANTARA FOTO
Pengunjung memberi makan Kuda Nil (Hippopotamus amphibius) di Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor menerima laporan dari pengunjung melalui Instagram, terkait dilemparnya seekor kuda nil dengan menggunakan sampah. Dalam video yang dilaporkan, seekor kuda nil tampak dilempar menggunakan botol air mineral dan hampir menelan botol plastik tersebut.

Humas TSI, Yulius H Suprihardo, mengatakan, laporan tersebut diterima pihak TSI pada Ahad (7/3) sore. “Pengunjung melaporkan saat itu juga ke Instagram kita. Itu kejadiaannya 7 Maret sore jam 16.00 WIB. Kita dikasih tau, ya sangat berterimakasih,” ujar Yulius kepada Republika.co.id, Senin (8/3).

Baca Juga

Setelah menerima laporan kejadian, lanjutnya, dokter hewan dan tim medis langsung melakukan pemeriksaan terhadap kuda nil bernama Ari itu. Sesegera setelah diperiksa, kuda nil tersebut memuntahkan sampah berupa tissue dan botol air mineral dari mulutnya.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis, kondisi kuda nil berusia 11 tahun itu dalam keadaan sehat, aman, dan tidak mengalami masalah. Termasuk tidak memengaruhi nafsu makan yang masih terpantau normal.

“Kami upayakan kesehatan satwa. Saat ini tim medis satwa, serta keeper masih terus memantau dan melakukan observasi terhadap kondisi kesehatan Arif (kuda nil),” jelas Yulius.

Terkait pelaku, Yulius mengatakan, manajemen TSI tengah melakukan tindak lanjut. Dimana laporan tersebut sudah sampai ke bagian head office TSI. Dia menjelaskan, pihak TSI sudah memberi rambu-rambu baik di lokasi maupun di brosur, yang mengimbau pengunjung untuk tidak buang sampah sembarangan, apalagi sampai melukai satwa.

Sementara itu, TSI masih menerapkan asas praduga tidak bersalah mengenai mobil terekam dalam video yang diterima TSI. Dalam video tersebut menunjukkan mobil minibus berwarna merah marun, dengan plat nomor D.

“Itu kebetulan ada mobil plat D sekian-sekian, tapi kita tetap praduga tak bersalah. Bisa jadi, kebetulan pas ada di samping situ tapi bukan pelakunya. Dalam hal ini kita hati-hati,” ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement