Wali Kota Surabaya Komitmen Perkuat Peran Anak Muda
Red: Fernan Rahadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi | Foto: Antara/Moch Asim
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kota Surabaya memiliki sejuta potensi sosial ekonomi dan sosial budaya. Sebagai kota terbesar nomor dua di Indonesia, Surabaya memiliki perkembangan ekonomi dan sektor pendidikan yang cukup baik dan stabil.
"Salah satu yang mulai menggeliat adalah sektor ekonomi kreatif yang dimotori oleh anak muda," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho, di Balai Kota Surabaya, Jumat (12/3).
Pemeritah Kota Surabaya sejak lama telah memfasilitasi ketertarikan dan tren perkembangan ekonomi digital di kalangan anak muda dengan menyediakan sejumlah dukungan dan fasilitas.
“Kota Surabaya telah menyediakan fasilitas antara lain creative economic hub seperti coworking space dan dukungan untuk para startup digital. Dengan keberadaan dan kerja sama sejumlah lembaga pendidikan dan perguruan tinggi, saya optimis akan muncul banyak entrepreneur dari para anak muda kreatif dari kota ini," ujar Eri.
Sejalan dengan itu Eri menyatakan akan semakin memperkuat kualitas layanan publik, khususnya untuk UMKM agar berkembang. Ia mengungkapkan pemerintah kota tengah menyiapkan agenda dan program strategis terkait pemberdayaan dan kepemimpinan anak-anak muda di sektor kreatif.
“Pembangunan kota akan melibatkan kreatifitas anak muda, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung penyebaran zona-zona ekonomi yang mampu menampung kreatifitas yang beragam termasuk sosial budaya pada anak-anak muda," kata Eri.
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho, mengapresiasi langkah maju Kota Surabaya dalam menghadapi era digital dan partisipasi anak muda.
“Mas Wali yang juga masih muda tentunya paham sekali dengan pergerakan komunitas-komunitas kreatif mulai dari pelajar, santri, mahasiswa dan komunitas kreatif di Surabaya ini. Ini adalah modal awal yang menjanjikan untuk kota sebesar dan seprospektif Surabaya. Kuncinya adalah kolaborasi. Pemerintah tidak bisa sendirian mengembangkan potensi ekonomi kreatif di daerahnya masing-masing”, ujar Dimas yang juga penggagas Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH) ini.
Dimas menyarankan agar pembangunan tidak hanya berfokus pada infrastruktur. Akan tetapi juga harus diikuti upaya membangun sumber daya manusia dan aspek sosial budaya.
“Selama ini kami rajin berkunjung ke berbagai daerah, kami melihat banyak anak muda yang tertarik mengembangkan ekonomi kreatif, bisa wisata lokal, atau mengangkat budaya tradisional. Namun dukungan kreatif belum cukup terfasilitasi oleh otoritas di tempatnya masing-masing. Jikapun ada model atau konsepnya kurang menarik. Kota Surabaya bisa menjadi contoh bagaimana pemerintah kota, komunitas kreatif, lembaga pendidikan dan swasta berkolaborasi menampung berbagai potensi kreatif yang berdampak sosial ekonomi. Pemain utamanya adalah anak-anak muda," kata Dimas.
Dalam pertemuan itu, Dimas memuji komitmen dan respons Eri yang progresif mendukung ekonomi kreatif. Pemerintah Kota Surabaya mengajak Perkumpulan Kader Bangsa untuk berkolaborasi membuat proyek bersama terkait penguatan peran anak muda dan ekonomi kreatif di Surabaya.