Senin 15 Mar 2021 13:46 WIB

Amalan Ramadhan Penulis Kitab Badzlul Majhud

Penulis kitab Badzlul Majhud mencontohkan memanfaatkan Ramadhan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Amalan Ramadhan Penulis Kitab Badzlul Majhud. Foto: Fajar Ramadhan yang tertimpa pandemi Coroma (ilustrasi).
Foto: WallpaperAcces
Amalan Ramadhan Penulis Kitab Badzlul Majhud. Foto: Fajar Ramadhan yang tertimpa pandemi Coroma (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Orang yang paham terhadap kemulian bulan Ramadhan tidak akan melewatkan bulan ini begitu saja. Orang-orang soleh seperti Syekh Khalil Ahmad penulis kitab Badzlul Majhud dan Wafaul Wafa yang selama hidupnya telah sukses memanfaatkan bulan Ramadhan.

Syekh Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a menceritakan dalam kitabnya Fadhilah Amal bagaimama gurunya itu Syekh Khalil Ahmad memanfaatkan bulan Ramadhan.

Baca Juga

Katanya dalam keadaan lemah dan lanjut usia, Syekh Khalil biasa membaca dan memperdengarkan satu seperempat Juz Alquran dalam salat nafil setelah maghrib. Kemudian setelah itu selama setengah jam ia makan dan menunaikan beberapa keperluan.

"Biasanya itu ia lakukan sesudah itu salat Isya dan tarawih kurang lebih selama dua atau dua seperempat jam ketika tinggal di India dan selama tiga jam ketika di Madinah," katanya.

Lalu ia tidur selama dua atau tiga jam sesuai dengan musim. Kemudian ia membaca Alquran dalam tahajud itu setengah jam sebelum salat subuh ia akan makan sahur, selanjutnya sibuk membaca Alquran atau menambah hafalam hingga subuh.

Bada sholat subuh, ia melanjutkan amalan dengan murakkabah (konsentrasi dzikir) sampai isyroq. Setelah itu ia beristirahat lebih kurang satu jam, lalu sibuk menulis Kitab Badzlul Majhud (kitab syarah hadits Abu Daud dalam bahasa Arab. Sesudah itu ia membaca surat-surat yang dikirim kepadanya dan mendiktekan balasannya hingga pukul 12. 00 dan ketika musim panas hingga pukul 13.00.

Kemudian ia beristirahat kembali hingga tiba salat dzuhur dan membaca Alquran dari dzuhur sampai ashar. Dari Ashar sampai maghrib kembali.

"Ia sibuk bertasbih dan setelah itu berbincang-bincang dengan tamu-tamunya," katanya.

Ketika penulisan Kitab Badzlul Majhud

selesai Ia menggunakan waktu setelah israq untuk membaca Alquran dan menelaah kembali kitab Badzlul Majhud dan Wafaul Wafa.

"Demikianlah kegiatan tetap hariannya pada bulan Ramadan tanpa ada perubahan. Salat-salat sunnah tersebut adalah amalan harian yang biasa ia kerjakan sepanjang tahun. Namun pada bulan Ramadan rakaatnya lebih diperpanjang," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement