Selasa 16 Mar 2021 12:03 WIB

Kali Pertama, Wayang Pelat Baja Dipentaskan di Indonesia

Pementasan wayang Nexalume dihelat untuk memberikan ruang bagi kegiatan kesenian

 PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) pun tergerak untuk menggelar pementasan wayang pelat baja atau nexalume.
Foto: istimewa
PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) pun tergerak untuk menggelar pementasan wayang pelat baja atau nexalume.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Untuk kali pertama, pementasan wayang yang bahan dasarnya terbuat dari baja lapis zinc-aluminium atau Nexalume digelar di Tanah Air. Wayang Nexalume yang dimainkan dalang Ki Sih Agung Prasetya ini dipentaskan di Studio Mendut, Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Wayang Nexalume ini merupakan karya seni hasil inovasi seorang seniman asal Magelang, Sujono Keron. Ide awal membuat wayang dari Nexalume muncul setelah ia mendapat tawaran membuat seni instalasi luar ruangan dari rekannya sesama seniman. Kala itu ia diminta membuat wayang yang kuat terhadap cuaca dan juga tahan karat guna menghiasi objek wisata edukasi di wilayahnya.

“Dari sanalah ide muncul untuk membuat tokoh pewayangan dari bahan Nexalume agar tahan lama. Nexalume tidak akan keropos meski diterjang panas ataupun hujan sepanjang hari," ujar Sujono. "Setelah disetujui, saya membuat 100 tokoh wayang dan 1 gunungan dari kisah Mahabharata."

Sujono sudah cukup akrab dengan kreasi Nexalumenya. Sejak 2015, pelat yang biasanya digunakan sebagai material bangunan seperti atap, talang, kuda kuda baja ringan, cladding/penutup dinding itu, diolahnya menjadi berbagai karya seni dan kerajinan tangan untuk wisatawan di sekitar Magelang.

 

“Dalam kondisi sekarang semua dituntut untuk berinovasi. Tujuannya jelas untuk meningkatkan ekonomi. Nah selama ini saya juga mendidik generasi muda di sekitar kampung saya untuk membuat kerajinan dari nexalume agar nantinya mereka juga bisa berkreasi sendiri," kata dia.

Upaya Sujono mendapatkan apresiasi dari PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) selaku perusahaan pelapisan pelat baja lapis antikarat pemegang merek dagang Nexalume. Pementasan wayang Nexalume pun dihelat untuk memberikan ruang bagi kegiatan kesenian agar terus dapat berjalan pada masa pendemi.

“Kita selalu mendukung kegiatan-kegiatan seni dan budaya, terlebih di masa pandemi banyak pekerja seni yang terhambat kegiatannya karena pembatasan di sana-sini," ujar Vice Presiden Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement