REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah adalah Tuhan Yang Mahakuasa, Dia adalah Zat Yang Esa. Tunggal. Tidak berketurunan alias tak ada satu pun Zat yang menjadi anak Tuhan. Allah menegaskan hal ini di dalam Alquran.
Imam As-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan, Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab Al-Qurazhi bahwasannya ia mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani pernah saling berkata,”.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani saling berkata: “Tuhan mempunyai anak,”. Sedangkan orang-orang Arab mengatakan: “Aku sambut panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu kecuali sekutu yang bermanfaat bagi-Mu dan Engkau miliki,”.
Sedangkan orang-orang Majusi berkata: “Seandainya tidak ada penolong Allah, niscaya ia akan hina,”. Maka merespons peristiwa ini, Allah SWT menurunkan firmannya dalam Alquran Surah Al-Isra ayat 111.
Allah berfirman: “Wa qulilhamdulillahi alladzi lam yattakhidz waladan wa lam yakun lahu syarikun fil-mulki wa lam yakun lahu waliyyun minadzulli wa kibrahi takbira,”.
Yang artinya: "Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya. Dan Dia bukan pula hina yang memerlukan pertolongan dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya'".