REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pelatih Shakhtar Donetsk Luis Castro cukup percaya diri menyambut leg kedua babak 16 besar Liga Europa melawan AS Roma, Jumat (19/3) dini hari WI meski tertinggal 3-0 saat leg pertama. Ia bahkan menegaskan, tak perlu keajaiban untuk menyingkirkan Roma. Itu karena, kata dia, dalam sepak bola segala sesuatu bisa terjadi.
Ia menyadari tekanan sedang tertuju kepada timnya. Tuan rumah dituntut mencetak tiga gol tanpa balas untuk memaksakan ke babak perpanjangan waktu. Ia mengetahui bahwa laga nanti merupakan pertandingan sulit.
“Tetapi sepak bola adalah dunia peluang dan kami memiliki semua yang dibutuhkan untuk memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin besok,” kata Castro dalam jumpa persnya, dilansir dari Football Italia, Kamis (18/3).
Castro adalah pelatih yang tak percaya kepada keajaiban. Ia hanya percaya kepada kerja keras yang bisa mendapatkan hasil yang bagus. Ia berharap pasukannya memenangkan pertandingan. Jika Roma kembali menang, Castro akan angkat topi kepada pasukan Serigala Roma.
Castro juga berkomentar tentang momen pulang kampung pelatih AS Roma Paulo Fonseca. Fonseca pernah mengalami momen hebat selama menjadi pelatih Shakhtar sejak 2016-2019 dengan mempersembahkan treble gelar domestik.
Castro mengaku telah saling kenal dan bertemu berkali-kali. Pertemuan pertama terjadi ketika Castro bekerja di Porto dan Fonseca sebagai pelatih kepala. Setiap hari bertemu dan bertukar pendapat tentang segala hal.
“Lalu hal-hal tidak berjalan dengan baik di sana untuk Fonseca dan saya mengambil alih tim utama,” jelasnya.
Shakhtar dipastikan tak bisa menurunkan dua pemainnya karena cedera yaitu Maksym Malyshev dan Taras Stepanenko. Adapun AS Roma tak bisa memainkan lima pemain yang cedera yaitu Henrikh Mkhitaryan, Juan Jesus, Jordan Veretout, Nicolo Zaniolo dan Chris Smalling.
Ikuti Whatsapp Channel Republika