REPUBLIKA.CO.ID, PATI--Kementerian Pertanian dengan dengan Tim Terpadu Serap Gabah Petani (GSGP) terdiri Perum Bulog, Kodim, Polres, Dinas Pertanian, Bank BNI, Dinas Perindag, Dinas Ketahan Pangan, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) dan Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) telah membuat komitmen bersama berupa kesepakatan untuk menyerap gabah kering giling sebanyak 16.000 ton di Kabupaten Pati pada Periode Maret dan April 2021 dengan harga yang menguntungkan petani.
Penanggung jawab GSGP Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Provinsi Jawa Tengah, Warjito mengutarakan kegembiraannya sehingga diminta hal tersebut dapat direalisasikan dan sekaligus diharapkan serapan dimaksud dapat meningkatkan cadangan pangan pemerintah dan membantu petani dalam meningkatkan pendapatannya.
"Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas gabah sesuai dengan Permendag nomor 24 Tahun 2020 kiranya sarana dan prasarana pengeringan seperti Vertical Dryer yang berada di Kostraling maupun Gapoktan/Poktan agar dioptimalkan operasionalnya," ujar Warjito, Ahad (28/3).
Pada waktu yang sama Pimpinan Cabang Perum Bulog Pati, Andrika Yunianto menyatakan siap melaksanakan komitmen bersama tersebut dalam menyerap gabah sebanyak 16.000 ton GKG walaupun volume tersebut melebihi periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. "Kami siap menyerap gabah petani. Panen raya padi kami optimalkan untuk perkuat stok dan amankan harga tingkat petani," sebutnya.
Demikian juga Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muhtar merasa bersyukur dengan telah disepakatinya pembelian gabah di Kabupaten Pati sebagai wujud perhatian pemerintah kepada patani sebanyak 16.000 ton. Dengan adanya transaksi ini, diharapkan harga gabah di lapangan kembali minimal dengan HPP.
"Panen raya ini kami pastikan petani tidak mendapat harga yg anjlok, harga pastinya menguntungkan. Pemerintah daerah bersinergi dengan mitra yang dibantu Kementerian Pertanian berkomitmen agar panen raya padi ini sesuai harapan petani," ucapnya.
Terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyebutkan bahwa upaya pemerintah untuk mengambil langkah kebijakan startegis saat musim panen raya ini dengan menerjunkan tim ke lapangan terutama di daerah yang harga gabahnya di bawah HPP. Ia optimis Kostraling bersama Bulog dan mitra lainnya dapat menyerap gabah petani dengan harga wajar sesuai standar mutu yang ditetapkan. "Sesuai arahan Mentan SYL bahwa harus segera dibentuk tim terpadu sebagai wujud respon keluhan petani saat ini," ujarnya.
"Begitipun kelompok tani yang telah mendapat bantuan alsintan pascapanen dapat memanfaatkan secara maksimal seperti dryer, combine harvester dan RMU (rice milling unit,- red) untuk meningkatkan kadar mutu gabah nantinya," kata Suwandi.