Pemkab Purbalingga Targetkan Elektronifikasi Layanan Pasar
Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkab Purbalingga Targetkan Elektronifikasi Layanan Pasar (ilustrasi). | Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menargetkan untuk segera memberlakukan elektronifikasi layanan pasar guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di wilayah setempat.
"Kami menargetkan inovasi rencana kerja jajaran salah satunya dengan segera memberlakukan elektronifikasi layanan pasar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinperindag Johan Arifin di Purbalingga, Senin (29/3).
Menurut rencana, ia mengatakan program tersebut akan segera diberlakukan di beberapa pasar yang ada di wilayah ini. "Kami akan memberlakukan e-retribusi di Pasar Bukateja. Kemudian di Pasar Segamas berupa pemberlakuan e-parkir dan di Pasar Bobotsari sedang dirintis pemanfaatan lantai dua sebagai pusat perdagangan telepon selular," katanya.
Selain itu, pada 2021 ini, pihaknya juga menargetkan Pasar Bukateja sebagai pasar tertib ukur. "Hal ini dilakukan agar pada tahun 2023 mendatang Kabupaten Purbalingga akan masuk sebagai daerah tertib ukur dengan syarat minimal ada tiga pasar yang tertib ukur," katanya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya juga akan mengintensifkan program revitalisasi pasar pada2021 sebagai salah satu upaya untuk menggerakkan perekonomian lokal.
"Kami berharap rencana ini akan segera terlaksana dalam waktu dekat sehingga dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Purbalingga," katanya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menambahkan program revitalisasi pasar perlu terus diintensifkan, tidak hanya untuk pasar milik pemda, tetapi perlu merambah pada pasar-pasar milik desa.
Menurut dia, selama lima tahun terakhir, terdapat 13 pasar tradisional yang telah direvitalisasi oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan. "Program revitalisasi pasar ini harus terus diintensifkan dan dilanjutkan," katanya.
Bupati juga menambahkan bahwa program-program yang terkait dengan upaya pemulihan ekonomi harus terus digencarkan.
Dia menjelaskan pada 2020, banyak target pencapaian yang belum maksimal karena kondisi pandemi COVID-19. "Tetapi ini tidak hanya terjadi di Purbalingga karena dampak pandemi COVID-19. Pertumbuhan ekonomi kabupaten Purbalingga terakhir di 2019 adalah 5,65 persen dan di tahun 2020 menjadi minus 1,23 persen," katanya.