Sabtu 13 Mar 2021 08:36 WIB

Vaksinasi di Pasar Kramat Jati Tak Mencapai Target

Tak diketahui penyebab pasti para pedagang yang sudah terdata enggan divaksin.

Rep: Febryan. A / Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (9/3). Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggelar vaksinasi tahap pertama untuk pedagang beserta karyawan di lingkungan Pasar Induk Kramat Jati dengan target 1.000 peserta yang berlangsung hingga Kamis (11/3). Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (9/3). Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggelar vaksinasi tahap pertama untuk pedagang beserta karyawan di lingkungan Pasar Induk Kramat Jati dengan target 1.000 peserta yang berlangsung hingga Kamis (11/3). Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Vaksinasi Covid-19 di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, ditargetkan untuk 4.300 orang penerima. Namun, hingga hari terakhir vaksinasi dosis pertama, Jumat (12/3), jumlah penerima baru sekitar 3.000 orang. 

"Sampai kemarin (Kamis) sudah hampir 2.000 orang yang divaksin. Hari ini, per detik ini sudah ada 930 orang. Ada juga yang masih registrasi. Total sekitar 3.000 orang lah yang sudah divaksin," kata koordinator vaksinasi di Pasar Kramat Jati, Didik Budianto, kepada Republika, Jumat. 

Didik menjelaskan, total pedagang yang divaksin memang tak sesuai target yang ditetapkan sebelumnya. Menurut pengelola pasar, kata dia, pedagang tak bisa dipaksa untuk ikut vaksinasi.  "(Meski) sudah terdaftar 4.300 orang, tapi kalau mereka tidak mau datang ya juga tidak bisa dipaksa. Jadi kerelaan mereka saja," kata dia. 

Didik mengaku tak tahu penyebab pasti para pedagang yang sudah terdata enggan divaksin. Menurut dia, ihwal target vaksinasi adalah wewenang pengelola pasar. Pihaknya hanya bertanggung jawab melakukan penyuntikan vaksin. 

"Urusan sasaran itu pihak pasar yang mengatur," kata Didik yang merupakan Direktur P2PT VZ pada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu. 

Kepala Pasar Induk Kramat Jati Agus Lamun enggan memberikan penjelasan terkait penyebab dan solusi atas persoalan ini. "Ke pihak Humas PD Pasar Jaya saja," kata dia. 

Republika telah mencoba menghubungi Manajer Bidang Umum dan Humas PD Pasar Jaya Gatra Vaganza. Namun, hingga berita ini ditulis, tidak ada jawaban.  Vaksinasi pedagang Pasar Induk Kramat Jati berlangsung sejak Senin (8/3) hingga Rabu (10/3) dan Jumat (12/3). Penerima ditargetkan sebanyak 4.300 orang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement