REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Peristiwa kebakaran kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (29/3), berdampak terhadap ratusan warga. Termasuk anak-anak.
Kejadian kebakaran ini dikhawatirkan menjadi pengalaman traumatis bagi anak-anak. Untuk menjaga kondisi psikologis anak-anak ini, relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kegiatan trauma healing.
Kegiatan trauma healing itu dilakukan di Pendopo Kabupaten Indramayu. Pendopo ini sempat dijadikan pengungsian sementara bagi para warga terdampak kebakaran. Berdasarkan pantauan, anak-anak di pengungsian ini diajak duduk melingkar bersama sejumlah relawan. Mereka diajak bernyanyi sambil melakukan sejumlah permainan.
Anak-anak itu tampak antusias dan ceria mengikuti kegiatan. Salah satu relawan dari ACT, Yayang, mengatakan, kegiatan trauma healing dilakukan agar kondisi anak-anak bisa tetap gembira. “Supaya mereka tidak trauma,” ujar Yayang.
Salah satu warga yang mengungsi, Rinih, mengaku merasa trauma dengan suara ledakan yang terjadi saat kebakaran kilang. Ia mengaku tubuhnya terasa lemas apabila mengingat suara ledakan dan kobaran api yang membubung tinggi. “Suara ledakannya terdengar dari rumah saya di Desa Singaraja, jaraknya sekitar lima kilometer. Ngeri,” ujar dia, yang mengaku mengungsi bersama dua anaknya itu.