Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Departemen Perhubungan RI berhasil menemukan alat perekam suara kokpit atau CVR pesawat Sriwiaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Pesawat yang mengangkut 62 penumpang tersebut jatuh pada awal Januari lalu.
Laporan media menyebutkan CVR ditemukan pada hari Rabu (31/03), namun belum ada perincian lebih lanjut.
Juru bicara Angkatan Laut, La Ode Muhamad Holib, kepada kantor berita Reuters membenarkan bahwa CVR ditemukan pada hari Rabu.
Namun seorang juru bicara Kementerian Perhubungan menolak berkomentar CVR itu dalam kondisi baik.
Regu penyelam sebelumnya telah menemukan casing dan suara CVR dari pesawat Boeing Co 737-500 yang berusia 26 tahun itu, hanya dalam beberapa hari setelah kecelakaan.
Namun regu penyelam menghabiskan hampir tiga bulan untuk mencari unit memori CVR di perairan yang dangkal tetapi berlumpur dengan arus yang kuat.
Butuh waktu yang sama untuk menemukan CVR pesawat Lion Air 737 MAX yang jatuh di wilayah perairan tersebut pada tahun 2018.
Laporan awal kecelakaan Sriwijaya Air yang menewaskan 62 orang menyebutkan pesawat itu mengalami ketidakseimbangan dalam dorongan mesin yang akhirnya menyebabkan pesawat berguling tajam dan kemudian menukik ke laut.
Laporan itu berasal dari informasi yang diperoleh dari 'kotak hitam' pesawat dan perekam data penerbangan, yang ditemukan tak lama setelah kecelakaan.
CVR akan dapat membantu tim investigasi untuk memahami tindakan apa yang diambil oleh pilot dalam situasi tersebut.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito pada 17 Januari lalu menjelaskan, bagian CVR yang masih dicari ialah Crash Survivable Memory Unit yang merekam suara di kokpit pesawat.
Reuters/ABC
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim