Kamis 01 Apr 2021 13:08 WIB

ZA Dikenal Sebagai Sosok yang Sangat Tertutup

Tetangga bahkan sangat jarang melihat ZA keluar rumah.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Suasana rumah wanita yang tewas ditembak di Mabes Polri di Gang Taqwa, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/3). Jenazah wanita yang diduga terkait insiden penembakan di Mabes Polri dengan inisial ZA tersebut kini sudah berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sekitar pukul 19.10 WIB.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana rumah wanita yang tewas ditembak di Mabes Polri di Gang Taqwa, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/3). Jenazah wanita yang diduga terkait insiden penembakan di Mabes Polri dengan inisial ZA tersebut kini sudah berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sekitar pukul 19.10 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan berinisial ZA (25 tahun) ditembak mati oleh aparat karena menyerang Markas Besar Polri di Jakarta Selatan menggunakan senjata api, Rabu (31/3) sore. ZA dikenal sebagai sosok tertutup dan tidak pernah bersosialisasi di lingkungan rumahnya.

ZA beralamat di RT 03 RW 10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Ketua RT setempat, Kasdi, mengatakan, ZA adalah sosok yang sangat tertutup dan pendiam.

Baca Juga

"Keluarganya sendiri saja jarang ngobrol sama pelaku itu. Tertutup deh," kata Kasdi kepada wartawan, Kamis (1/4).

Kasdi mengaku, dia sangat jarang melihat ZA. Padahal rumahnya dengan kediaman ZA hanya berjarak sekitar 100 meter. Orang tua ZA diketahui juga sudah menetap di sana sejak 40 tahun silam.

Menurut Kasdi, bukan hanya dia yang jarang melihat ZA, tapi juga tetangganya yang lain. "Kita para tetangga juga tidak pernah melihat dia main-main keluar rumah dengan tetangga. Sudah mengucilkan diri saja di dalam rumah," kata dia.

Tetangga lain, Bambang Sumarjono, mengatakan, ZA memang tertutup. Jarang sekali keluar rumah.

"Ya paling lihat dia kalau dia keluar bawa motor ke mana. Tapi itu juga jarang," kata Bambang.

Kasdi melanjutkan, ZA yang merupakan anak bungsu dari enam bersaudara itu memang terlihat pendiam sejak SMP. Sosok ZA lebih banyak berdiam diri di kamarnya. Kesehariannya, ZA hanya membantu-bantu membersihkan rumah. Dia juga tidak pernah didatangi temannya ke rumah.

"Kayaknya dia tidak punya teman kalau saya bilang. Orang dia tidak pernah mencari teman," ungakp Kasdi.

ZA amat berkebalikan dengan lima saudaranya dan orang tuanya yang aktif bersosialisasi dengan masyarakat. Ibu dari ZA, lanjut Kasdi, aktif di Posyandu. Sedangkan bapaknya sering ke mushola dan mengobrol dengan warga. Begitu pula kakak-kakak ZA yang dikenal terbuka dan mau bersosialisasi.

"Ayah ibunya aktif. Anaknya (ZA) doang yang diam di kamar saja. Kalau keluar itu paling sampai teras, berapa menit, balik lagi ke kamar," ujar Kasdi.

Bahkan, lanjut Kasdi, ZA tak pernah terlibat acara perayaan 17 Agustus di wilayah setempat. "Padahal kan umurnya 25-26 tahun. Harusnya bergaul. Ketemu sama laki-laki, dia mah nggak. Ngumpet aja di kamar," tutur Kasdi.

ZA menerobos masuk ke Mabes Polri dan menodongkan senjata ke polisi di sana, Rabu pukul 16.30 WIB.  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ZA adalah lone wolf.

Lone wolf merujuk pada kajian keamanan dan terorisme global sebagai pelaku teror yang bergerak sendiri. "Dari hasil profilling terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan adalah pelaku lone wolf berideologi radikal ISIS yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di media sosial," kata Listyo, kemarin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement