Senin 05 Apr 2021 08:42 WIB

Alasan Rasulullah Larang Dekati Dukun

Rasulullah melarang umat Islam tidak mendekati dukun

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik perdukunan sudah terjadi sejak zaman Rasulullah Saw dan beliau melarang para sahabat untuk mendekati para dukun yang mengaku memiliki ilmu gaib. Apa alasan beliau?

Larangan Rasulullah agar umat Islam tidak mendekati dukun ini telah dijelaskan oleh Fuad Abdurrahman dalam bukunya yang berjudul 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah Saw.

Fuad menceritakan, ketika Rasulullah Saw memimpin shalat berjamaah di masjid, tiba-tiba seorang makmum bersin dan Muawiyah ibn Al-Hikam yang berada persis di sebelahnya menjawab, "Yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu)."

Orang-orang yang sedang sholat pun berpaling kepadanya dengan pandangan menyalahkannya. Muawiyah berkata, "Kenapa kalian melihatku seperti itu?"

Orang-orang kemudian memukulkan tangan mereka ke paha sebagai isyarat agar Muawiyah tak bicara. Maka, ia  pun diam hingga sholat selesai.

Setelah Sholat, Rasulullah Saw menghadap kepada jamaah dan berkata, "Ketika sholat, jangan sampai keluar satu ucapan pun. Dalam sholat hanya ada tasbih, takbir, dan bacaan Alqur'an."

Muawiyah yang merasa bersalah kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, aku baru saja lepas dari keadaan jahiliah dan memasuki Islam. Dan sesungguhnya, banyak di antara kami yang biasa mendatangi dukun yang mengaku memiliki ilmu gaib."

"Jangan dekati mereka!" ucap Rasulullah

Muawiyah melanjutkan, "Di antara kami juga ada orang suka ber-tahayyur (menganggap sial dengan sesuatu, seperti dengan suara burung dll)"

Rasulullah menjelaskan, "Itu adalah sesuatu yang dibuat-buat dalam dada mereka. Jangan sampai semua itu menghalangi dari tujuan mereka, karena semua itu tidak berpengaruh, tidak mendatangkan manfaat maupun mudharat."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement