Senin 05 Apr 2021 17:46 WIB

Kendalikan Mudik, Pemprov Jatim Belajar dari Pengalaman

Pemprov akan memaksimalkan kampung tangguh seperti ketika diterapkannya PPKM

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Pengendara motor melintasi Jembatan Suramadu di Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, jembatan penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura tersebut dipadati kendaraan khususnya pemudik yang menggunakan motor menuju Pulau Madura.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pengendara motor melintasi Jembatan Suramadu di Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, jembatan penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura tersebut dipadati kendaraan khususnya pemudik yang menggunakan motor menuju Pulau Madura.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan, pihaknya akan belajar dari pengalaman tahun lalu dalam upaya mengendalikan mudik lebaran idul fitri 2021. Meski diakuinya, pengendalian mudik di tahun sebelumnya masih banyak kekurangan. Kekurangan itu yang nantinya dievaluasi untuk disempurnakan.

"Pada intinya kami sudah punya pengalaman untuk mengendalikan mudik. Tetapi tentunya pengalaman ini ada keberhasilannya ada juga ketidaksempurnaannya. Kita belajar dari situ," kata Emil di Surabaya, Senin (5/4).

Emil mengakui belum memiliki solusi pasti untuk masyarakat yang terlanjur mudik dan sampai di kampung halaman. Namun, kata dia, yang mungkin dilakukan adalah memaksimalkan Kampung Tangguh seperti yang dilakukan saat diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Kemudian kalau yang terlanjur lewat bagaimana mereka disikapi di daerah-daeeah asalnya, di kampung halamannya? Kita sudah punya kampung tangguh," ujar Emil.

Emil mengatakan, Kampung Tangguh adalah satu mekanisme yang diperkuat dengan diberdirikannya posko di tingkat desa dan kelurahan. Posko tersebut yang akan memberikan kesempatan kepada lingkungan untuk bisa melakukan pemeriksaan dan isolasi kepada mereka yang datang dari daerah lain.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement