Selasa 06 Apr 2021 14:17 WIB

LPS: Simpanan Masyarakat Februari 2021 Naik 1,3 Persen

Komisioner LPS yakin kenaikan simpanan menunjukkan ekonomi bergerak arah lebih baik

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan membersihkan logo baru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merilis data simpanan masyarakat per Februari 2021 sebesar Rp 6.726 triliun. Data yang dikumpulkan dari 107 bank umum, 95 konvensional, dan 12 syariah.
Foto: Antara/Audy Alwi
Karyawan membersihkan logo baru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merilis data simpanan masyarakat per Februari 2021 sebesar Rp 6.726 triliun. Data yang dikumpulkan dari 107 bank umum, 95 konvensional, dan 12 syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merilis data simpanan masyarakat per Februari 2021 sebesar Rp 6.726 triliun. Data yang dikumpulkan dari 107 bank umum, 95 konvensional, dan 12 syariah.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan data simpanan masyarakat menunjukkan kenaikan 9,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2020. Angka ini tumbuh 1,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Jumlah rekening simpanan pada Februari 2021 tercatat 351.599.277, naik 15,5  persen yoy atau turun 0,3 mtm,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (6/4).

Data Februari 2021 menunjukkan peningkatan nominal simpanan untuk tiering nominal di atas Rp 5 miliar sebesar 3,6  persen m-t-m dan tumbuh 13,2 persen y-o-y menjadi Rp 3.283 triliun.

Dari sisi lain, nominal simpanan dengan tiering di bawah Rp100 juta turun 1,3 persen m-t-m, tetapi naik 5,9 persen y-o-y menjadi Rp 907 triliun. Dari total simpanan tersebut, bila dilihat berdasarkan jenisnya, deposito menempati posisi teratas sebesar Rp 2.749 triliun atau 40,9 persen, disusul tabungan Rp 2.114 triliun (31,4 persen), giro Rp 1.787 triliun (26,6 persen), deposit on call Rp 72 triliun (1,1 persen), dan sertifikat deposito Rp 4 triliun (0,1 persen).

Secara tahunan, jenis simpanan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah giro sebesar 19,8 persen y-o-y, sertifikat deposito adalah jenis simpanan yang tutun terbesar yaitu 77,4 persen y-o-y.

“Data ini menjadi indikasi awal bahwa ekonomi bergerak ke arah yang lebih baik,” ucapnya.

Menurutnya hal ini mengindikasikan ekonomi sedang bergerak ke arah yang lebih cepat. Pertumbuhan giro yang tinggi, yang disertai oleh penurunan deposito, memberi indikasi para pelaku ekonomi mulai siap-siap melakukan ekspansi dengan menambah dana yang siap pakai lebih banyak.

"Penurunan deposito memperkuat indikasi perkembangan ini, karena pada saat pelaku ekonomi akan meningkatkan aktivitasnya, mereka akan menambah uang kasnya dengan mengurangi deposito," ucapnya.

Berdasarkan data di atas, jumlah rekening simpanan yang dijamin LPS telah melampaui target yang ditetapkan oleh UU LPS (target sebesar 90 persen) sebesar 99,91 persen atau 351.300.286 rekening.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement