Selasa 06 Apr 2021 16:33 WIB

Lima Permintaan dalam Doa Menyambut Ramadhan

Sambutlah Ramadhan dengan doa.

Lima Permintaan dalam Doa Menyambut Ramadhan. Foto: Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Lima Permintaan dalam Doa Menyambut Ramadhan. Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Alexander Zulkarnaen

Baca Juga

Rasulullah SAW mengajarkan satu doa yang paling populer dan paling lengkap redaksinya ketika menyambut Ramadhan sebagai upaya tarhib (melapangkan) hati umatnya. Hal ini penting dilakukan karena dengan hati yang lapang akan lebih banyak amalan yang bisa ditampung saat Ramadhan.

Karena dengan hati yang luas tidak akan cepat puas dengan berhenti atau mencukupkan amalan di bulan dilipatgan dakannya pahala oleh Allah SWT. Sebalik nya, jika ketika menjelang Ramadhan hati masih sempit, akan sedikit amalan yang bisa dikerjakan karena wadahnya mudah penuh. Tidak akan mampu menampung optimal amalan shiyam dan qiyam Ramadhan. Mudah sekali lelah dan jenuh beramal sepanjang Ramadhan.

Doa yang dimaksud adalah "Allahu Akbar, Allahumma Ahillahu 'alainaa bil amni wal iiman wassalaamati wal Islaam, wattaufiiqi lima tuhibbu watardho, rob bunaa warobbukallah." Ya Allah, mohon hadirkan awal Ramadhan untuk kami dengan penuh keamanan dan penuh keimanan, dan dengan penuh keselamatan dan dalam keislaman, dengan taufik agar kami melakukan yang Engkau sukai dan Engkau ridhai, Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan) adalah Allah." (HR Ahmad dan adDarimi).

Setidaknya ada lima yang kita minta dalam doa di atas. Pertama, bil amni. Kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar Ramadhan membawa keamanan. Di tengah merebaknya wabah Covid-19 yang belum berakhir, doa ini terasa sangat dibutuhkan. Kita sangat berharap kepada Allah Azza wa Jalla agar ketika Ramadhan tiba, virus yang mematikan tersebut sudah hilang sehingga kita mampu menjalani ibadah puasa Ramadhan dengan aman, nyaman, dan berkesan.

Kedua, "wal iman". Ramadhan datang dengan membawa semangat keimanan. Kendati pandemi belum berhenti, semangat menjalankan ibadah Ramadhan yang dilandasi keimanan harus tetap terpatri dalam sanubari. Sembari patuh dan disiplin terhadap prokes yang ada, rangkaian ibadah Ramadhan tak boleh satu pun terlewatkan.

Ketiga, was salamah. Berharap saat Ramadhan datang, jiwa raga kita tetap sehat wal afiat. Betapa ruginya ketika bulan paling mulia hadir, kita malah sakit sehingga tak mampu maksimal di dalamnya. Pastikan ikhtiar menjaga imun tetap prima sampai Ramadhan tiba.

Keempat, wal Islam. Jika wal iman (penuh keimanan) adalah memastikan semangat beribadah hanya semata-mata karena Allah Ta'ala (kualitas), wal Islam adalah penuh keislaman yang dibuktikan dengan ragam dan jenis ibadah yang dilakukan selama Ramadhan (kuantitas). Sehingga kita tidak akan puas hanya melakukan ibadah puasa pada siang hari, tetapi ditambah dengan shalat sunah Tarawih dan tadarus pada malam hari. Kita belum akan merasakan kenikmatan berbuka sebelum mampu pula memberikan kegembiraan hidangan takjil berbuka kepada sanak saudara yang tak seberuntung kita.

Kelima, rabbunaa warabbukallah. Keempat doa yang kita pinta kepada Allah SWT di atas tidak akan bermakna dan akan menjadi sia-sia jika tidak dilengkapi dengan doa yang kelima ini. Yakni, semua itu harus dilandasi ikhlas semata-mata karena Rabbul'alamin.

Akhirnya, semoga doa ini diijabah Allah SWT dan kita semua mampu menjalankan ibadah Ramadhan dengan membawa keamanan, kenyamanan, dan kedamaian. Marhaban ya Ramadhan 1442 H.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement