Selasa 06 Apr 2021 17:10 WIB

Tol Cisumdawu Bisa Mendukung Optimalisasi Bandara Kertajati

Pembangunan Tol Cisumdawu ditargetkan akan selesai pada akhir 2021.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Foto udara proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021).
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan Tol Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) dapat mendukung optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati. Novie memastikan sudah mengkoordinasikan hal tersebut dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kunci aksesnya adalah jalan tol. Tol Cisumdawu tahun ini bisa selesai. Kalau sudah terkoneksi kami sepenuhnya yakin ini bisa jadi bandara yang dibanggakan," kata Novie dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Selasa (6/4).

Baca Juga

Dia menuturkan juga akan mengoptimalkan BIJB sebagai akses multimoda dengan Pelabuhan Patimban. Novie mengatakan, kegiatan ekspor impor di Jawa Barat akan terkonsentrasi di Pelabuhan Patimban dan BIJB.

"Jadi akan saling mendukung Bandara Kertajati (BIJB) dan Pelabuhan Patimban," tutur Novie.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan Tol Cisumdawu akan selesai pada akhir 2021. Basuki mengatakan, tol tersebut akan mendukung fungsi BIJB.

"Masalah pembebasan lahan ini saya minta dikeroyok agar konstruksinya bisa cepat bergerak, karena konstruksi hanya dapat berjalan cepat jika lahan sudah tersedia," kata Basuki.

Untuk mempercepat pengadaan lahan, Basuki memastikan Satker Pembangunan Tol Cisumdawu Ditjen Bina Marga terus meningkatkan koordinasi dengan instansi lain. Beberapa diantaranya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kepolisian Daerah, Kejaksaan Tinggi, dan instansi terkait lainnya.

"Mekanisme pembebasan lahan sudah dilaksanakan sesuai prosedur dan bilamana tidak terjadi kesepakatan harga lahan yang telah ditetapkan oleh penilai independen dilakukan konsinyasi atau titip uang ganti rugi di pengadilan," jelas Basuki.

Berdasarkan data untuk Seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 kilometer konstruksinya mencapai 71,59 persen dengan progres lahan 97,74 persen. Selanjutnya Seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 kilometer progres konstruksinya 91,13 persen dengan capaian lahan 95,93 persen.

Lalu untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 kilometer  konstruksinya telah rampung 100 persen. Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 kilometer dan Seksi 5 Legok-Ujungjaya sepanjang 14,9 kilometer saat ini telah dimulai pekerjaan site clearing dengan progres lahan masing-masing 39,71 persen dan 38 persen.

"Berdasarkan laporan, pada April 2021 lahan sudah bisa 70 persen untuk Seksi 4, sehingga konstruksi kita minta Mei sudah bisa bergerak," ujar Basuki.

Selanjutnya Seksi 6 Ujungjaya-Dawuan sepanjang 6,06 kilometer telah dimulai konstruksi pada Seksi 6A dengan progres 25,20 persen dan Seksi 6B sebesar 2,30 persen. Untuk pembebasan lahan seksi 6 mencapai 87,53 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement