REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Ruangan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit (RS) besar wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, seperti RS Ibnu Sina dan RS Semen Gresik mulai kosong. Hal ini seiring jumlah pasien terkonfirmasi yang dirawat terus menurun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik drg Saifudin Ghozali di Gresik, Selasa (6/4) mengatakan, turunnya jumlah pasien yang dirawat itu juga seiring kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan masyarakat yang dibarengi dengan program vaksinasi. "Penurunan angka pasien COVID-19 di Kabupaten Gresik ini tidak mungkin tercapai tanpa adanya kebersamaan, dalam hal ini kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Ghozali di Gresik, Selasa.
Mantan Kepala Puskesmas Kecamatan Bungah ini mencatat, secara umum jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 setiap hari lebih kecil dibanding dengan pasien yang sembuh. "Untuk hari ini laporan update data kasus COVID-19 dan sebarannya di Kabupaten Gresik tambahan kasus positif 5 orang, sedangkan konfirmasi selesai atau sembuh 6 orang," katanya.
Secara akumulasi, total kasus terkonfirmasi positif hingga saat ini mencapai 59 orang yang dirawat dan isolasi mandiri, dari total kasus 5.425 orang. Sisanya, 5.051 orang telah selesai atau sembuh, dan 351 orang meninggal dunia.
Sebelumnya, Kabupaten Gresik juga tercatat masuk zona kuning penyebaran COVID-19, karena tren data terkonfirmasi positif yang masuk terus menurun. Selain itu, Pemkab Gresik juga telah menutup Rumah Sakit Lapangan COVID-19 di Gelora Joko Samudro, karena tidak adanya pasien COVID-19 yang dirawat.