Gunung Merapi Meluncurkan Lima Kali Guguran Lava Pijar
Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (5/3/2021). | Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) mengeluarkan lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah barat daya berdasarkan pengamatan pada Kamis (8/4) mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menuturkan, selain guguran lava pijar, Merapi juga mengalami 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-17 milimeter (mm) selama 11-124 detik, serta satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 53 milimeter (mm) selama 11 detik.
Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Merapi selama pengamatan. Cuaca di gunung itu berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke tenggara dengan suhu udara 18-21 derajat Celsius, kelembaban udara 75-82 persen, dan tekanan udara 870-915 mmHg.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.