Yogya Gencarkan Vaksinasi, Diharapkan Aktivitas Warga Pulih

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq

Aparatur sipil negara (ASN) antre menunggu vaksinasi Covid-19 massal untuk ASN dan tenaga pendidik di Balai Kota Yogyakarta, Senin (22/3). Vaksinasi ASN lingkup Kota Yogyakarta serta tenaga pendidik tahap pertama mulai dilakukan. Setiap hari sekitar 2000 orang ditargetkan untuk vaksinasi Covid-19. Untuk tenaga pendidik mulai divaksin jelang ujicoba pembelajaran tatap muka pada April mendatang.
Aparatur sipil negara (ASN) antre menunggu vaksinasi Covid-19 massal untuk ASN dan tenaga pendidik di Balai Kota Yogyakarta, Senin (22/3). Vaksinasi ASN lingkup Kota Yogyakarta serta tenaga pendidik tahap pertama mulai dilakukan. Setiap hari sekitar 2000 orang ditargetkan untuk vaksinasi Covid-19. Untuk tenaga pendidik mulai divaksin jelang ujicoba pembelajaran tatap muka pada April mendatang. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Di pekan ini saja misalnya, dilakukan vaksinasi terhadap aparatur sipil negara (ASN), guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pedagang pasar tradisional.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, dengan digencarkannya vaksinasi ini, diharapkan aktivitas warga masyarakat dapat pulih secara perlahan. Khusus untuk pedagang pasar, dilakukan vaksinasi untuk pedagang Pasar Giwangan untuk dosis kedua.

"Mudah-mudahan setelah selesainya vaksinasi dosis kedua, maka ketahanan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini akan meningkat dan aktivitas sehari-hari bisa pulih secara berkala," kata Heroe, saat mengunjungi pelaksanaan vaksinasi pedagang di Puskesmas Pembantu Giwangan, Yogyakarta.

Melalui suntikan dosis kedua vaksin, ujarnya, akan membentuk antibodi seseorang terhadap Covid-19. Sehingga, pedagang di pasar tradisional diharapkan terlindungi dari risiko penyebaran Covid-19.

"Setelah menerima vaksin dosis kedua maka para pedagang Pasar Giwangan dalam empat belas hari ke depan akan memiliki daya tangkal atau imun," kata dia.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Umbulharjo 1, Yunita Haryanti mengatakan, ada 500 pedagang yang menerima suntikan vaksin untuk dosis kedua. Namun, ada enam orang penerima vaksin yang tertunda.

"Sedangkan dosis pertama untuk tokoh masyarakat (yang juga divaksinasi dengan waktu yang sama dengan pedagang) hanya 11 orang (yang tertunda divaksin)," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


India Dikhawatirkan Jadi Episentrum Global Covid-19

Epidemiolog: Sahur dan Tidur Cukup Saat akan Vaksinasi

IMF Turunkan Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,3 Persen

Uji Coba Vaksin AstraZeneca ke Anak-Anak Dihentikan

24 Ilmuwan Tuntut Penyelidikan Asal Usul Covid-19 oleh WHO

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark