REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa Ramadhan mirip dengan puasa intermiten yang sudah lama dipraktikan orang-orang arab. Satu-satunya perbedaan dari kedua puasa ini adalah perintah agama sedangkan intermiten untuk tujuan diet.
Penerapan puasa intermiten adalah mengatur jam makan 16:8. Jadi selama 16 jam perut akan diistirahatkan (puasa) dan selama 8 jam diizinkan untuk mendapatkan asupan makanan. Di bawah bimbingan ahli diet profesional, pola diet ini dapat mencapai hasil serupa saat berpuasa selama Ramadan.
Dilansir dari Khaleej Times, Jumat (9/4), berikut ini panduan bagaimana bisa berpuasa dengan cara yang sehat. Yakni berbuka puasa dengan dua atau tiga kurma dan dua gelas air.
Kemudian dapat melanjutkannya dengan semangkuk buah-buahan, untuk meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh, dan akan menjadi asupan serat yang baik. Setelah itu istirahatkan selama 15-20 menit, lalu dapat disambung dengan nikmati semangkuk sup atau salad hijau untuk membuat rasa kenyang.
Dua jam kemudian, dapat ditambah dengan memakan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Seperti memasukkan protein tanpa lemak, ayam tanpa lemak, telur, lentil, dan lainnya.
Disarankan juga untuk makan setidaknya dua atau tiga porsi sayuran selama buka puasa. Serta menambahkan lemak tak jenuh, seperti alpukat, ikan, dan kenari dalam makanan.
Hindari konsumsi garam secara berlebihan. Ingat, buka puasa harus menjadi makanan yang seimbang dan bukan pesta yang memanjakan. Konsumsi makanan pedas tinggi lemak secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, keasaman, dan penambahan berat badan.
Di antara waktu berbuka puasa dan sahur, konsumsi makanan berserat tinggi dan padat kalori. Hindari makanan olahan karena dapat menyebabkan kembung dan retensi air.
Bisa juga makan kacang-kacangan, yoghurt, laban, buah-buahan dan smoothie. Usahakan untuk tetap terhidrasi dengan baik dan minum setidaknya 2,5 liter air selama waktu makan.
Saat sahur, jangan lupa untuk makan dan minum dua gelas air. Hindari kafein berlebih karena bersifat diuretik dan akan menyebabkan kehilangan air dari tubuh.
Minumlah secangkir teh atau kopi jika sangat menginginkannya, jika tidak, minumlah secangkir teh hijau. Sahur harus diisi dengan tinggi serat, dan harus menyediakan 25 persen nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Ini bisa dicapai dengan memiliki kombinasi karbohidrat kompleks, protein, dan serat.
Itu akan membuat rasa kenyang bertahan lebih lama dan membantu tetap fokus. Misalnya, oatmeal, telur dadar dengan sayuran dan seiris roti panggang multigrain, sandwich, bungkus atau manakeesh dengan sayuran hijau, lemak tradisional Arab, buncis dengan guacamole, semuanya adalah pilihan yang bagus. Pastikan untuk memasukkan satu buah utuh yang kaya serat, seperti apel, pir, melon, jeruk atau pepaya.