Nazariah mengatakan mi loka merupakan makanan yang dinanti kala Ramadhan. Apalagi masyarakat hanya dapat mendapatkannya di sebagian wilayah saja.
Nazariah menyayangkan makanan khas Negeri Sembilan seperti mi loka tak lagi menjadi menu di restoran atau tempat makan. Hal ini membuat mi loka tak lagi terkenal di kalangan anak muda.
Nazariah sendiri memperoleh kemampuan memasak mi loka dari orang tuanya. Ia berharap generasi muda dapat terus melestarikan makanan tradisional ini agar tidak punah.
Dewan Direksi Museum Negeri Sembilan, Shamsuddin Ahmad mengatakan kegiatan memasak makanan tradisional sengaja digelar untuk mengenalkan makanan tradisional yang bisa dibuat kala Ramadhan. Ia ingin makanan tradisional Negeri Sembilan terus dilestarikan oleh generasi mendatang.
"Kami mengundang ibu-ibu yang jago memasak makanan tradisional ini untuk memberi demonstrasi pada masyarakat," ucap Ahmad.
https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=1950790