Ahad 11 Apr 2021 15:35 WIB

Seekor Buaya Muncul di Pangandaran

Berdasarkan keterangan masyarakat buaya yang muncul itu berukuran besar.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Seekor Buaya Muncul di Pangandaran. Buaya. Ilustrasi
Foto: theconversation.com
Seekor Buaya Muncul di Pangandaran. Buaya. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN -- Seokor buaya menampakkan diri ke warga di Sungai Cinerus, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Adanya sosok buaya membuat warga sekitar sungai takut untuk beraktivitas.

Kepala Resor Konservasi dan Sumber Daya Alam (KSDA) Pangandaran, Uking Iskandar mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan kemunculan buaya itu dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran pada Kamis (8/4). Namun, ketika tim mendatangi lokasi buaya itu sudah tak menampakkan diri. Hanya terdapat jejak kaki buaya.

"Warga sekitar sempat merekam video buaya itu. Memang benar ada buaya," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (11/4).

Menurut Uking, buaya itu sebenarnya tak mengganggu warga. Namun, warga sekitar merasa takut untuk beraktivitas di sungai tersebut. Apalagi, masyarakat biasa beraktivitas di sungai itu. 

"Sungai memang digunakan untuk aktivitas masyarakat. Aktivitas nelayan dari Pangandaran juga melalui sungai itu," ujar dia.

Ia menyebutkan, berdasarkan keterangan masyarakat buaya yang muncul itu berukuran besar. Diperkirakan, panjang buaya berkisa antara 3-3,5 meter.

Uking mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pengawasan di lokasi munculnya buaya. Namun, selama dua hari terakhir, buaya itu tak juga muncul.

Sementara itu, Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana mengatakan, buaya itu sempat dilihat warga di tiga lokasi, yaitu di aliran Sungai Cinerus di Desa Sukaresik, Desa Bojong dan Desa Cikalong. Saat ini warga khawatir untuk beraktivitas, karena sungai itu biasa dipakai warga untuk aktivitas mandi, mencuci hingga memancing. 

"Warga sudah mulai ketakutan. Kita sementara diimbau hindari aktivitas di sungai," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement