Selasa 13 Apr 2021 19:29 WIB

Pemkot Bandung Pastikan Kenaikan Harga Pangan Masih Wajar

Komoditas yang mengalami kenaikan itu di antaranya yakni daging ayam & daging sapi.

Pemkot Bandung Pastikan Kenaikan Harga Pangan Masih Wajar (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemkot Bandung Pastikan Kenaikan Harga Pangan Masih Wajar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut kenaikan harga sejumlah komoditas pangan atau kebutuhan pokok pada awal Ramadan 2021 masih wajar.

Menurutnya, kenaikan harga itu masih dalam batas wajar karena tingkat daya beli masyarakat tetap sama dan tidak ada kelangkaan. "Bukan soal kelangkaan, itu karena siklus biasa ya di awal Ramadhan seperti ini," kata Yana di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/4).

Dia menjelaskan sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan itu di antaranya yakni daging ayam, daging sapi, telur, dan gula. Adapun dia merinci daging ayam mengalami kenaikan dari Rp38 ribu menjadi Rp42 ribu per kilogram, lalu daging sapi naik dari Rp120 ribu menjadi Rp130 ribu per kilogram.

Sedangkan telur, kata Yana, mengalami kenaikan dari Rp20 ribu menjadi Rp23 ribu per kilogram. Dan gula mengalami sedikit kenaikan dari Rp12,5 ribu menjadi Rp13 ribu per kilogram.

Selain itu, menurutnya minyak curah pun mengalami kenaikan harga. Namun, kata dia, komoditas seperti itu diatur oleh Kementerian Perdagangan secara langsung.

"Kewenangannya Kemendag, kemungkinan minggu ini menurut beliau (Menteri Perdagangan) pasokan barangnya akan diperbanyak," kata Yana.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah mengungkapkan berdasarkan pantauan per Selasa ini, stok kebutuhan pokok masyarakat dalam kondisi aman tersedia. "Semua kondisi aman tersedia, tapi harga ada beberapa yang mengalami kenaikan. Ini memang fenomena 'munggahan' atau menjelang Ramadan," kata Elly.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement