Pasien Isolasi Mandiri Kembali Dapat Bantuan Makanan
Red: Yusuf Assidiq
Menu makan malam yang disiapkan untuk pasien Covid-19 di Posko Tagana Kota Yogyakarta, Kamis (1/10). Salah satu kegiatan di posko ini menyiapkan makanan untuk shelter pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG). Menu yang disajikan berbeda-beda sesuai dengan nilai gizi rekomendasi dinas sosial. Sudah hampir satu bulan posko ini menyiapkan makanan untuk shelter Covid-19 di Rusunawa Bener. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah dipastikan kembali mendapat bantuan makanan siap saji dari Pemerintah Kota Yogyakarta dalam waktu dekat. Bantuan tersebut sempat dihentikan sejak dua pekan lalu karena anggaran habis.
"Tinggal masalah teknis administratif pengelolaan anggaran saja. Saya kira dalam waktu dekat akan segera dapat digulirkan kembali," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, di Yogyakarta.
Pemerintah Kota Yogyakarta mengalokasikan dua pos anggaran untuk bantuan makanan bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi, yaitu untuk isolasi di Selter Tegalrejo dan pasien yang isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Alokasi anggaran untuk dua pos anggaran tersebut ditetapkan dengan nilai yang sama besarnya. Namun karena jumlah pasien isolasi mandiri di rumah jauh lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang menjalani isolasi di selter, maka anggaran cepat habis.
"Sebenarnya tinggal memindahkan saja anggaran makanan dari isolasi di selter ke isolasi mandiri di rumah. Hanya masalah administrasi saja. Tidak butuh waktu lama," ujarnya.
Heroe menegaskan Pemerintah Kota Yogyakarta siap menambah alokasi anggaran untuk bantuan makanan bagi pasien isolasi mandiri tersebut dari hasil realokasi dan refocusing pada pos anggaran lain.
"Jika memang dibutuhkan anggaran yang lebih banyak lagi, maka kami pun siap melakukan realokasi dan refocusing dari pos anggaran lain," katanya.
Pemberian bantuan makanan untuk pasien isolasi di selter dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Yogyakarta melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang memasak kebutuhan penyintas di Dapur Umum Kota Yogyakarta.
Untuk bantuan makanan bagi pasien isolasi mandiri akan tetap dipenuhi oleh kelompok kuliner di wilayah yang sudah tergabung dalam program Gandeng Gendong Pemerintah Kota Yogyakarta.
"Saat anggaran kembali tersedia, maka kelompok kuliner di Gandeng Gendong nantinya tetap menyediakan makanan karena tujuannya juga untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta menyebut alokasi anggaran untuk bantuan makanan bagi pasien isolasi mandiri ditetapkan Rp 600 juta.
Setiap pasien akan menerima bantuan dalam bentuk makanan siap saji sebanyak tiga kali sehari dan dipastikan kecukupan serta keseimbangan gizi dari tiap menu makanan yang disajikan.
Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto mengusulkan pemberian bantuan makanan dapat dialokasikan melalui biaya tidak terduga sehingga berada langsung di bawah kewenangan Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta.
"Pemenuhan bantuan makanan ini harus sesegera mungkin dilakukan karena pasien sangat membutuhkannya. Jika harus refocusing anggaran maka dikhawatirkan memerlukan waktu lebih lama," katanya.
Hingga Rabu, terdapat 336 kasus aktif Covid-19 di Yogyakarta dengan 288 pasien menjalani isolasi dan 48 pasien menjalani perawatan di rumah sakit. Dari pasien yang menjalani isolasi, 13 orang berada di Selter Tegalrejo dan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah.