REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menilai pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) berjalan baik. DKI Jakarta memulai uji coba PTM sejak Rabu (7/4).
"Mudah-mudahan jangan ada klaster sekolah dan alhamdulilah para siswa bisa memahami mengikuti pembelajaran tatap muka campuran secara baik," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (15/4).
Menurut dia, dengan uji coba pembelajaran tatap muka akan terjalin interaksi yang positif antara guru dan siswa. Interaksinya tersebutnantinya akan ditingkatkan dari jumlahnya yang saat ini berdasarkan evaluasi pelaksanaan.
"Terus 'on going' mudah-mudahan positif sehingga ke depan kita bisa tingkatkan juga," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyatakan sejumlah poin penting dalam pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka. Salah satunya yakni mengenai durasi belajar siswa di sekolah.
"Durasi belajar yang terbatas antara tiga sampai empat jam dalam satu hari," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4). Lalu, pelaksanaannya pun hanya sekali seminggu untuk satu jenjang kelas dalam satuan pendidikan.
Kemudian kapasitasnya juga dibatasi maksimal 50 persen dari jumlah keseluruhan satu kelas. Selanjutnya, pengaturan tempat duduk siswa juga berikan jarak 1,5 meter. Sedangkan untuk materi pelajarannya juga terbatas. Saat ini uji coba pembelajaran tatap muka ada di 85 sekolah berbagai tingkatan dan di 85 dekolah tersebut dijalankan pembelajaran campuran (tatap muka dan daring).