Truk melintas di Jalan Gubernur Syarkawi yang rusak di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (20/4/2021).Pasca bencana alam banjir, ruas jalan nasional yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah itu masih rusak sehingga berpotensi menghambat distribusi barang di saat meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang lebaran. (FOTO : Antara/Bayu Pratama S)
Seorang warga menyiram ruas Jalan Gubernur Syarkawi yang berdebu di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (20/4/2021). Pasca bencana alam banjir, ruas jalan nasional yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah itu masih rusak sehingga berpotensi menghambat distribusi barang di saat meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang lebaran. (FOTO : Antara/Bayu Pratama S)
Sejumlah truk antre untuk melintas di Jalan Gubernur Syarkawi, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (20/4/2021). Pasca bencana alam banjir, ruas jalan nasional yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah itu masih rusak sehingga berpotensi menghambat distribusi barang di saat meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang lebaran. (FOTO : Antara/Bayu Pratama S)
Sejumlah pekerja memperbaiki Jalan Gubernur Syarkawi yang rusak di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (20/4/2021). Pasca bencana alam banjir, ruas jalan nasional yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah itu masih rusak sehingga berpotensi menghambat distribusi barang di saat meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang lebaran. (FOTO : Antara/Bayu Pratama S)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Truk melintas di Jalan Gubernur Syarkawi yang rusak di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (20/4/2021).
Pasca bencana alam banjir, ruas jalan nasional yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah itu masih rusak sehingga berpotensi menghambat distribusi barang di saat meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang lebaran.
sumber : Antara
Advertisement