REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebagai negara kepulauan yang terkenal sejak dahulu, Indonesia ternyata telah memiliki sekolah pelayaran yang berusia hampir 100 tahun. PIP Makassar di Sulawesi Selatan memiliki cikal bakal pendirian pada tahun 1921.
Diceritakan oleh Direktur PIP Makassar, Capt. Sukirno, bahwa awal didirikan pada tahun 1921 sampai 1946 PIP Makassar diberinama Sekolah Pelayaran Dasar, lalu pada tahun 1946-1947 di sebut Opleiding Scheep-vaart School Celebes (OSSC), dan berubah kembali pada 1947-1950 yang diberinama Meddelbare Zeevaart School (MZS). Barulah pada masa kemerdekaan, pada tahun 1950-1964 dinamai Sekolah Latihan Penyebrangan Laut Sulawesi, 1964-1972 menjadi Sekolah Pelayaran Makassar (SPM), pada tahun 1972-1983 menjadi Sekolah Pelayaran Menengah Ujung Pandang (SPM.UP), lalu di tahun 1983-1999 menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran (BPLP-UP).
"Terakhir menjadi 1999 hingga sekarang menjadi Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar (PIP MKS). Dan kami bersyukur pada lima tahun terakhir sekolah kami berkembang sangat pesat terlebih lagi atas perhatian dari Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi memberikan dukungan untuk kemajuan lembaga pendidikan kami," kata Capt. Sukirno di Kampus PIP Makassar, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (20/4)
Dia menambahkan, walaupun sebagai politeknik tertua, berkat perhatian dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, PIP Makassar terus memperbaharui sistem pendidikan, pola pengajaran dan menggunakan teknologi terbaru. Sehingga, hal itu menjadi terdepan dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) pelaut yang handal sehingga dapat diserap oleh industri pekerjaan.
Menurut Capt. Sukirno, untuk penyerapan lulusan di dunia kerja dapat disyukuri bahwa PIP Makassar merupakan sasaran dari industri untuk mendapatkan SDM pelaut dan tenaga lainnya dibidang pelayaran, tidak hanya di dalam negeri namun juga internasional. Sehingga, hal ini dapat menjadi pemasukan untuk devisa cukup besar untuk negara kita.
"Memang penyerapan tersebut tidak sekaligus saat setelah lulus. Namun, bisa beberapa bulan setelah lulus, dan maksimal enam bulan sudah banyak yang terserap oleh industri bahkan pada jangka waktu setahun dari kelulusan sudah 100 persen terserap dunia kerja," kata Capt Sukirno.
Kemampuan Bahasa
Ia juga menjelaskan, bahwa kemampuan taruna taruni bahasa Inggris PIP Makassar tidak perlu dikhawatirkan. Sebab saat ini, mayoritas taruna taruni di politeknik merupakan para generasi milenial yang sudah biasa bahkan menguasi bahasa Inggris.
Hal ini dapat dilihat saat mereka melakukan test yang kami siapkan sebagian besar lulus dengan baik bahkan mendapatkan nilai di atas rata. "Tidak hanya itu, kelompok pengajar bahasa Inggris juga selalu melakukan trobosan yang membuat taruna menjadi bisa dan menyukai bahasa dunia tersebut," katanya.
Capt Sukirno juga mengatakan, bahwa jumlah pengajar di PIP Makassar ini terdiri dari PNS dan Non PNS jumlahnya lebih dari 160 pengajar dengan rasio pengajarnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pengajar di PIP Mks saat ini mengunakan kurikulum terbaru yang dilengkapi dengan teknologi informasi saat ini.