Selasa 20 Apr 2021 19:13 WIB

Ramadhan 2021, ACT Kirimkan Bantuan Pangan ke Timur Tengah

Selain menjalankan program pangan, ACT juga melanjutkan program regulernya

Rep: zahrotul oktaviani/ Red: Hiru Muhammad
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar menyampaikan sambutan sekaligus meresmikan launching Ramadhan 2.0 Aksi Tanpa Batas dan Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan di Menara 165, Jakarta, Kamis (8/4). Peluncuran program tersebut dalam rangka pemenuhan pangan selama bulan Ramadhan lewat program Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar menyampaikan sambutan sekaligus meresmikan launching Ramadhan 2.0 Aksi Tanpa Batas dan Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan di Menara 165, Jakarta, Kamis (8/4). Peluncuran program tersebut dalam rangka pemenuhan pangan selama bulan Ramadhan lewat program Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah pandemi covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bulan Ramadhan identik dengan berbagi kepada sesama Muslim yang membutuhkan. Untuk kali ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) memfokuskan diri membagi pangan ke berbagai negara di Timur Tengah (Timteng).

"Untuk program Ramadhan kali ini, kami lebih banyak mengcover di program pangan, seperti Iftar, Sahoor, paket pangan, serta pemberdayaan petani," kata Team Global Humanity Response ACT, Diba Syarief, saat dihubungi Republika, Selasa (20/4).

Selain menjalankan program pangan, ACT juga melanjutkan program regulernya, seperti pelayanan medis, layanan air bersih, serta support pendidikan anak-anak tahfidz.

Di bulan Ramadhan ini, Diba menyebut beberapa negara banyak yang membuka kelas khusus, seperti summer class, yang dikhususkan untuk menghafal Alquran di Timteng.

Adapun beberapa negara yang menjadi tujuan pengiriman bantuan Ramadhan adalah Palestina, Suriah, Yaman, Myanmar, Bangladesh, Turki (Uighur), Somalia, Mali, Ghana, Kenya, Uganda, India, Afghanistan, Sudan dan Pakistan.

"Dibandingkan tahun kemarin, masih tidak ada beda, dimana masih dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Hanya, rata-rata dengan adanya pandemi ini beberapa negara berada dalam kondisi yang lebih terpuruk," lanjutnya.

Misalnya, sebelumnya di Palestina ACT masih bisa mendistribusikan paket pangan bersama. Namun di tengah pandemi ini, hal tersebut sudah tidak boleh dilakukan sehingga paket pangan langsung dikirim ke rumah-rumah. "Buka puasa bersama dengan masyarakat kurang mampu ini sudah berkurang. Kami memilih langsung membagikan makanan ini ke masing-masing rumah," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement