REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- kapten Leicester City, Kasper Schmeichel menolak mentah-mentah rencana penyelenggaraan Liga Super Eropa. Ia tetap ingin tim-tim 'underdog' bisa berprestasi di liga domestik dan level regional.
Menurut kiper berpaspor Denmark itu, pembentukan Liga Super Eropa akan menghancurkan prinsip dalam sepakbola. Ia berpendapat, kompetisi tandingan akan menghalangi tim kecil untuk terus berkembang.
Ia menyontohkan timnya sendiri yang merangkak dari divisi Championship kemudian menjuarai Liga Primer Inggris dan akhirnya menembus perempat final Liga Champions. Menurutnya, hal serupa tidak akan terjadi lagi jika Liga Super Eropa bergulir.
"Klub seperti Leicester yang bekerja keras selama 10 tahun terakhir adalah peristiwa unik. Saya benci melihat ada sistem yang membuat klub kecil tidak bisa berprestasi lagi," katanya seperti dilansir Leicester Mercury, Selasa (20/4).
Penolakan juga disampaikan oleh pelatih Leicester City, Brendan Rodgers. Ia mengaku tidak tertarik terhadap kompetisi yang digagas oleh 12 klub elite Eropa tersebut.
"Saya tidak berminat membicarakannya. Fokus saya adalah ke Leicester dan tidak ingin hal tersebut menghancurkan jalan yang sudah kami lalui," kata Rodgers.
Ia mengaku belum mengetahui lebih dalam soal rencana pelaksanaan Liga Super Eropa. Untuk itu, mantan pelatih Liverpool tersebut akan mempelajarinya lebih banyak.
"Saya akan mencari informasi lainnya pekan ini, lalu memberi opini yang lebih baik," ucapnya.