Kamis 22 Apr 2021 14:03 WIB

Biaya Transaksi Bitcoin Melonjak ke Level Tertinggi

Biaya transaksi Bitcoin mendekati level tertinggi di tengah penurunan tingkat hash

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Perhatian! Biaya Transaksi Bitcoin Melonjak ke Level Tertinggi (Foto: Unsplash/André François McKenzie)
Perhatian! Biaya Transaksi Bitcoin Melonjak ke Level Tertinggi (Foto: Unsplash/André François McKenzie)

Biaya transaksi Bitcoin (BTC) yang berpatokan dengan dolar AS mendekati level tertinggi di tengah penurunan tingkat hash besar-besaran di jaringan Bitcoin.

Berdasarkan data dari sejumlah sumber pemantauan Bitcoin, rerata biaya transaksi BTC dalam dolar AS mendekati level tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada 2017.

Mengutip data Blockchair dari Cointelegraph, Rabu (21/4/2021), "Biaya rerata transaksi Bitcoin melonjak menjadi 58 dolar AS, mendekati rekor tertinggi 62 dolar AS pada Desember 2017."

Baca Juga: Pertumbuhan Pelanggan Lelet, Saham Netflix Jadi Ikut Seret

Baca Juga: Dahsyat! Aset Kripto ini Melonjak 600% Disaat Harga Bitcoin Melempem

Sementara itu, data BitInfoCharts menunjukkan, biaya BTC saat ini telah memecahkan rekor 54 dolar AS pada 2017. Sumber lain seperti Blockchain.com juga mengindikasikan rata-rata biaya transaksi BTC mencapai 58 dolar AS.

Namun, ada pula sumber yang menunjukkan angka lebih rendah. Situs web analisis Bitcoin, Clark Moody melaporan rata-rata nilai biaya BTC ada di angka 27,5 dolar AS. Data Ycharts menyebut, rerata komisi transaksi Bitcoin hanya 43 dolar AS.

Lonjakan terbaru dalam biaya transaksi BTC terjadi di tengah penurunan besar tingkat hash jaringan Bitcoin. Pada Minggu pekan lalu, Bitcoin mengalami penurunan harian terbesar sejak November 2017. Token itu turun dari 172 juta terahash (TH)/detik menjadi sekitar 154 juta TH/detik.

Pengamat kripto menyebut, "Penurunan tersebut kemungkinan besar akan dikaitkan dengan pemadaman listrik besar-besaran di pusat penambangan China di Xinjiang."

Penurunan itu pada akahirnya berdampak pada kesulitan penambangan Bitcoin, berpotensi menurunkan ukurannya. Penyesuaian kesulitan BTC selanjutnya berpotensi jadi penyesuaian penurunan terbesar sejak November 2020.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement