REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono menyebut perlu dilakukan pendekatan multidimensional sebagai upaya mencegah terus terjadinya bentrok antara TNI/Polri dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) maupun kelompok separatis bersenjata (KSB) di Papua. "Menurut saya pendekatan yang harus dilakukan adalah pendekatan multidimensional bukan sekadar pendekatan keamanan saja," katanya di Semarang, Ahad (25/4).
Selain itu, aspek-aspek di luar keamanan juga perlu dilibatkan dalam pelaksanaan operasi keamanan, termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat pada berbagai sektor. Bagaimanapun, lanjut dia, masyarakat Papua adalah bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia yang harus mendapat perhatian.
"Saya kira ini adalah 'wake up call' bagi semua pihak bahwa tidak bisa main-main dengan urusan integritas bangsa dan ini tanggung jawab bersama," ujarnya.
Dengan demikian diharapkan ruang gerak KKB maupun KSB semakin sempit dan terbatas sehingga keamanan bisa terjaga.
Hal tersebut disampaikan Sugiono saat mendampingi Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani melakukan Silaturahmi Ramadhan di kantor DPD Partai Gerindra Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, Sugiono menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah Papua Brigjen TNI Putu IGP Dani NK dalam kontal tembak dengan kelompok bersenjata di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Ahad (25/4) petang.