REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO --Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng/DIY menjamin pasokan elpiji selama Ramadhan dan Idul Fitri 1442/2021 dalam keadaan aman. Unit Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibilty (CSR) Pertamina MOR IV Brasto Galih Nugroho dalam keterangan pers virtual menyebutkan, Pertamina telah mengantisipasi kemungkinan peningkatan kebutuhan elpiji selama Ramadhan dan Idul Fitri.
''Kami pastikan unit operasi dan lembaga penyalur elpiji di Jawa Bagian Tengah/DIY berjalan optimal, khususnya dalam hal penyimpanan dan pendistribusian elpiji,'' jelasnya, Senin (26/4).
Dia menyebutkan, Pertamina MOR IV Jateng saat ini membawahi depot elpiji di Kabupaten Cilacap dan depot elpiji yang dikerjasamakan dengan swasta di Kota Semarang. Selain itu, Pertamina MOR IV juga membawahi 51.677 pangkalan elpiji PSO dan 9.004 outlet elpiji Non-PSO di Jawa Tengah dan DIY. ''Dengan jaringan infrastruktur sebanyak ini, kami yakin distribusi elpiji akan bisa berjalan lancar,'' katanya.
Terkait peningkatan permintaan, Brasto menyebutkan, peningkatan konsumsi elpiji cukup tinggi kemungkinan terjadi menjelang Idul Fitri. ''Kami memperkirakan, konsumsi elpiji akan mengalami peningkatan sebesar 9 persen selama dua pekan sebelum dan dua pekan sesudah Idul Fitri,'' jelasnya.
Saat ini, kata Brasto, rata-rata konsumsi harian elpiji di wilayah Provinsi Jateng tercatat sebesar 3.875 Metric Ton (MT) per hari. Sedangkan konsumsi harian elpiji di DIY, sebesar 450 MT per hari.
''Di Wilayah Jateng, konsumsi elpiji cukup besar berada di wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap,'' jelasnya. Secara rinci, konsumsi harian elpiji harian di Kabupaten Banyumas mencapai 175 MT, sedangkan Kabupaten Cilacap 178 MT per hari.
Brasto menyebutkan, dengan peningkatan permintaan sekitar 9 persen, maka peningkatan konsumsi di Jateng mencapai sekitar 347,75 MT per hari, sedangkan DIY sebesar 40,5 MT per hari.
Dia berharap, masyarakat Jateng/DIY dalam memanfaatkan elpiji lebih mengutamakan produk elpiji nonsubsidi atau BrightGas, mengingat produk elpiji subsidi kemasan 3 kg lebih diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.