REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan kesiapn pasukan yang akan menghalau pemudik yang masuk ke Kota Pahlawan. Eri mengatakan, perayaan Hari Raya Idul Fitri memang sangat lekat dengan tradisi mudik.
Masalahnya, kata dia, saat ini masih masa pandemi Covid-19, sehingga sangat penting semua elemen bangsa untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, termasuk mencegah kerumunan.
“Mudik itu sangat erat kaitannya dengan kerumunan, karena saat itu masyarakat dalam jumlah besar melakukan mobilitas dalam waktu yang hampir bersamaan," kata Eri.
Eri berharap, seluruh warga Kota Surabaya, termasuk yang di perantauan bersedia berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka mengendalikan penyebaran Covid-19. Caranya dengan menahan diri untuk tidak mudik, dan terus disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Ini penting agar Kota Surabaya dapat terus menekan kasus aktif Covid-19 yang saat ini sudah sangat landai,” ujarnya.
Eri menegaskan, Pemkot Surabaya akan melakukan kesiapan serta menjamin rasa aman dan nyaman saat perayaam Idul Fitri 1442. Eri mengaku sudah memerintahkan jajarannya di Pemkot Surabaya, mulai dari OPD, kecamatan, kelurahan, untuk tetap menjalankan tugasnya dan melaksanakan tugas piket kantor (on call) selama liburan Idul Fitri.
Eri juga berharap, OPD teknis, camat, dan lurah selalu melakukan pemantauan wilayah masing-masing, guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayahnya. Pemantauan yang dimaksud seperti memantau penjualan mercon atau petasan, dan juga meniadakan takbir keliling.