Selasa 27 Apr 2021 23:39 WIB

Perbasi Fasilitasi Naturalisasi demi Kekuatan Timnas Basket

Timnas basket Indonesia ditarget finis di delapan besar FIBA Asia Cup.

Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi berbicara dalam konferensi pers bersama Ketua Umum Danny Kosasih, Selasa (27/4).
Foto: DOK Perbasi
Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi berbicara dalam konferensi pers bersama Ketua Umum Danny Kosasih, Selasa (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) bertekad memberikan yang terbaik saat Indonesia menjadi tuan rumah FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat timnas basket Indonesia. 

Agar permainan timnas bisa bersaing dengan negara lain, langkah yang diambil antara lain menaturalisasi pemain. Saat ini, ada dua pemain asing asal Senegal yang bisa diperjuangkan mendapatkan paspor hijau. Mereka, yakni Dame Diagne dan Serigne Madou Kane.

Baca Juga

Karena dinaturalisasi saat usia belia, yakni 15 tahun, keduanya tak akan dihitung pemain naturalisasi. Selama ini, FIBA hanya mengizinkan satu pemain naturalisasi yang boleh membela tim suatu negara pada ajang resmi mereka. Sehingga jika bisa memainkan Dame dan Serigne, timnas basket masih bisa menurunkan pemain naturalisasi lainnya.

Saat ini, Indonesia memiliki pemain naturalisasi di antaranya Brandon Jawato, Lester Prosper, Ebrahim Lopez, dan Jamarr Johnson. Namun Jawato kemudian dihitung sebagai pemain lokal karena berayah Indonesia dan telah lama menetap di Indonesia.

Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi mengatakan, sebagai induk organisasi, tugas mereka adalah memfasilitasi dalam proses pembentukan timnas tersebut. Harapannya, proses naturalisasi pemain asal Senegal ini bisa mulus demi mengejar prestasi di FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023. Hanya, untuk keputusan di lapangan diserahkan sepenuhnya kepada pelatih timnas basket Indonesia Rajko Toroman yang lebih tahu tentang kebutuhan tim. 

Terlebih ada tuntutan bagi Indonesia untuk finis delapan besar di FIBA Asia. Ini syarat agar Indonesia bisa tampil di FIBA World Cup. 

"Kami mendorong terus proses naturalisasi mereka. Kami terus berkomunikasi dengan pelatih, siapa yang akan dipakai untuk menguatkan permainan timnas. Sebagai induk organisasi kami memfasilitasi kebutuhan tim demi tercapainya target di FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023,” jelas Nirmala Dewi dalam acara Buka Bersama Keluarga PP Perbasi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/4).

Nirmala sebelumnya sempat menemui para menteri untuk membicarakan dukungan terhadap Perbasi. Salah satunya dengan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly. Pertemuan dengan Menkumham ini membuahkan hasil bantuan dalam mempercepat proses naturalisasi.

Sementara, Ketua Umum (Ketum) PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan, pihaknya tidak hanya fokus kepada event internasional dengan naturalisasi. Perbasi juga tetap memberi perhatian pada pembinaan di daerah. Tahun ini, Perbasi mencanangkan bisa menggelar Kejurnas, penataran pelatih, wasit, dan kejuaraan 3 x 3.

“Untuk program Kejurnas akan segera kami bagikan, yang jadi perhatian saat ini adalah protokol kesehatannya,” kata Danny Kosasih.

Rangkaian event domestik ini rencananya digelar setelah FIBA Asia Cup 2021 karena harus menyesuaikan dengan agenda internasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement