REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tindakan anarkis yang dilakukan oknum suporter di Bandung ternyata mempengaruhi perizinan Liga 1. Sejumlah kerusakan terjadi di Graha Persib dan kendaraan plat B jadi korban.
Ketua Viking Persib Club, Heru Joko menyesalkan kejadian tersebut. Sebagai suporter, semua berusaha untuk menahan diri agar Piala Menpora berjalan dengan lancar.
"Yang pasti kami selama gelaran Piala Menpora disiplin, ketika final di euforianya beda ya, banyak faktor mempengaruhinya," kata Heru saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (28/4).
Heru mengakui kejadian tersebut dilakukan oleh segelintir orang saja. Bahkan tidak ada anggota Viking yang terlibat dalam penyerangan tersebut.
"Kemarin pelajaran besar buat semuanya, jangan sampai terulang lagi," kata Heru.
Heru berharap kejadian itu tidak mempengaruhi perizinan liga dari pihak kepolisian. Dia menyesalkan komitmen suporter yang tetap berada di rumah dan tidak berkerumun harus ternodai dengan aksi tidak terpuji itu.
"Mohon dipelajari kembali larangan tidak ada boleh liga lagi gara-gara masalah itu, karena kita ingin ada liga," kata Heru.
Heru menyebut pihaknya lalai untuk merangkul oknum tersebut. Menurunya, mereka yang melakukan pengrusakan adalah pihak yang tidak terjamah oleh stakeholder penggemar Persib.
"Kami tidak ingin ada kejadian seperti kemarin, kami sudah berusaha keras dan itu seperti kecolongan," kata Heru.