Memasuki kuartal kedua 2021, perekonomian Jerman mulai pulih dari masa lockdown di awal tahun, kata lembaga penelitian ekonomi terkemuka DIW hari Rabu (28/4). DIW memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 akan berada jauh di atas dua persen.
"Masa lockdown memang melumpuhkan perekonomian, terutama di banyak sektor jasa", kata peneliti DIW Claus Michelsen. Namun sektor industri menunjukkan peningkatan pesat.
"Boom permintaan dari luar negeri memberi angin baru pada sektor produksi dan mengakhiri masa-masa suram di sektor otomatif," tambah ekonom DIW lainnya, Simon Junker. Dia mengakui, kelangkaan suku cadang dan bahan mentah memang masih jadi hambatan, namun situasi sekarang lambat laun membaik.
Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmeier hari Selasa (27/4) merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi pemerintah menjadi 3,5 persen untuk seluruh tahun 2021. Alasan utama optimisme itu adalah kebangkitan industri yang berorientasi ekspor, kata Altmeier di Berlin.
Sektor industri akan terus membaik sampai 2022
Menteri Ekonomi Peter Altmaier mengatakan pemerintah sekarang mengharapkan peningkatan produk domestik bruto sebesar 3,5%, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 3%. "Proyeksi musim semi hari ini adalah dorongan, meskipun situasi infeksi saat ini sangat serius," kata Altmaier.
"Ini adalah tahun di mana kita benar-benar bisa melihat tren berubah," ujarnya. "Kami tidak hanya akan menghentikan kemerosotan ekonomi tetapi juga membalikkannya."
Menteri Keuangan Jerman menambahkan bahwa harus dimungkinkan untuk mencabut sebagian besar pembatasan COVID-19 selama musim panas. Pemulihan ekonomi diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan, dengan pertumbuhan 3,6% diharapkan untuk tahun 2022.
Vaksin mendatangkan optimisme
Pada pertengahan April, beberapa lembaga penelitian ekonomi - termasuk institut penelitian ekonomi IFO yang bergengsi - sudah memperkirakan prediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,7%.
Prediksi mereka juga didasarkan pada kemungkinan bahwa vaksinasi dapat mempercepat Jerman kembali ke normalitas.
Program vaksinasi di Jerman memang tertinggal dibandingkan negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat. Namun, dalam beberapa minggu ke depan vaksinasi diharapkan makin lancar dengan adanya suplai vaksin baru. Dengan demikian, laju infeksi harian bisa terus ditekan.
"Begitu risiko infeksi bisa ditekan, ekonomi akan menunjukkan pemulihan yang kuat," kata IFO. Menurut lembaga itu, kelambatan pemulihan tidak hanya disebabkan oleh infeksi corona, melainkan juga karena kelangkaan semikonduktor yang melanda industri kendaraan bermotor.
Perekonomian Jerman sempat menyusut hampir 5% tahun lalu. Ekspor pun merosot sekitar 9,3% karena turunnya perdagangan internasional.
hp/gtp (dpa, DIW)